Puting Beliung Sapu Tiga Desa
KUNINGAN - Tiga desa di Kecamatan Ciawigebang diterjang angin puting beliung, Minggu siang (8/12). Akibatnya, puluhan rumah dan pemakaman warga rusak. Beruntung, peristiwa ini tidak menimbulkan korban. Dari data yang dihimpun Radar, tiga desa yang diterjang puting beliung adalah Desa Ciawilor, Desa Karangkamulya dan Desa Cihaur. Untuk Desa Cihaur, rumah yang rusak akibat tertimpa pohon diperkirakan lebih dari sepuluh. Kemudian di Desa Ciawilor sekitar dua rumah, sementara di Karangkamulya diperkirakan lebih dari sepuluh rumah. Bukan hanya rumah, tapi pohon-pohon milik warga juga berserakan karena besarnya tiupan angin. “Tadi laporan di satu dusun yang berdekatan dengan rumah Kades Karangkamulya ada lima. Kemungkinan besar lebih dari 10 rumah karena laporan baru satu dusun. Sekarang tengah dilakukan pendataan,” ucap Kasi Pemerintah Kecamatan Ciawigebang kepada Radar, Minggu malam. Menurutnya, laporan yang masuk baru tiga desa dan saat ini terus dicari informasi karena dikhawatirkan terjadi juga di desa lain. Sebab, sebelum melakukan laporan, pihak desa terlebih dahulu melakukan pendataan. Sementara Kades Ciawilor Dodi Somantri melaporkan, dua warga yang rumahnya rusak parah. Mereka adalah Lumri warga Dusun Kliwon 1 RT/RW 06/03. Rumah korban tertimpa tiga pohon besar yakni dua pohon petay dan satu pohon salam. Kemudian Aman di Dusun Puhun RT/RW 05/02 yang juga tertimpa pohon. Bahkan, lanjutnya, 12 makam di komplek pemakaman umum Buyut Lurah di Dusun Kliwon I RT/RW 6/3 rusak akibat tertimpa pohon Aren berukuran besar. “Saat ini, kami dibantu warga tengah memangkas pohon yang roboh. Kejadian ini merupakan kali kedua dan terjadi hanya lima menit atau dari 14.10-14.15 WIB,” ujarnya. Terkait kerugian belum didata karena kerusakan bukan hanya rumah, tapi juga banyak pohon produktif yang ikut tumbang. Menurutnya, laporan lengkapnya baru akan diperoleh Senin (9/12) karena akan didata lebih dulu. Tidak tertutup kemungkinan ada korban lain. Untuk korban di Desa Karangkamulya, ada dua rumah yakni milik Titin dan Iyus. Dua rumah tersebut terletak di Dusun Karangtengah dan rumah yang disebutkan pertama merupakan kediaman Ketua GMNI Kuningan, Meli. “Hujan turun deras disertai angin kencang pada pukul 14.00 WIB. Saat itu, kami ada di dalam rumah, tiba-tiba ada bunyi keras krakkk.. punyi pohon menimpa atap rumah dan kami pun kaget bukan kepalang,” kata Meli. Untungnya, pohon mangga itu tidak menimbulkan kerusakan parah pada rumah dan juga kendaraan yang ada di garasi. Atas kejadian itu, keluarga mengalami kerugian. Bahkan, aktivitas lalu lintas sempat terganggu karena pohon mangga ikut menghalangi ruas jalan. Rumah Iyus pun tertimpa pohon, namun belum diketahui kerusakan yang ditimbulkan. HUJAN DERAS GUYUR KOTA Sementara, di Kota Cirebon, akibat hujan deras mengakibatkan rumah milik Ayu Wahyu Ningsih di Jl Burangrang Karanganyar RT 01 Kota Cirebon, mengalami kerusakan parah pada genting dan plafonnya, Minggu sore (8/12). Tidak hanya itu, Ayu dan suaminya Billy terpaksa dilarikan ke IGD RSUD Gunung Jati karena mengalami luka-luka akibat terkena runtuhan genting dan plafon. Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar, sekitar pukul 17.00 WIB saat hujan sangat lebat, gunungan genting rumah Rohman tetangga samping Ayu roboh. Karena posisi genting rumah Rohman lebih tinggi dari rumah Ayu, sehingga ketika gunungan samping sebelah kanan roboh, langsung mengenai genting rumah Ayu yang berada persis di sampingnya. Gunungan genting tersebut roboh dan mengenai genting rumah Ayu beserta plafon rumahnya. Ayu dan suami yang pada saat itu sedang makan sore di dalam rumah, terkejut dan langsung terkena genting rumahnya yang roboh. Karena mengalami luka-luka, mereka berdua dibawa oleh para tetangga ke IGD RSUD Gunung Jati. “Ya kejadiannya Minggu sore, pas saat hujan besar sekali dan anginnya kencang. Jadi, gunungan gentingnya pak Rohman yang berada di samping rumah anak saya, jatuh dan langsung kena genting dan plafon anak saya. Anak saya dan suaminya yang pada waktu itu sedang makan, terkena reruntuhan,” ungkap Nana. Dia berharap, Pemerintah Kota Cirebon bisa memberikan bantuan agar rumah anaknya kembali normal. “Anak saya dan suaminya dibawa ke rumah sakit. Alhamdulillah, nggak parah cuma lecet-lecet saja di tangan dan beberapa tubuhnya. Untuk sementara, anak saya dan suaminya tinggal di rumah saya dulu. Saya juga berharap pak Wali Kota bisa membantu rumah anak saya untuk bisa normal lagi,” ujar Nana. Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Dardjat Sudradjat yang meninjau langsung rumah roboh, mengimbau kepada korban untuk segera mengajukan permohonan bantuan kepada Pemkot Cirebon. “Kita sangat prihatin dengan peristiwa ini. Saya harap kepada pak Nana selaku korban mengajukan bantuan kepada pak Wali. Karena menurut saya, ini termasuk kategori bencana alam. Nanti ada dana khusus untuk membantu rumah pak Nana agar kembali bisa ditempati,” pungkasnya. (mus/den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: