Hormati Mandela, Drobga Disanksi
DUA bintang Galatasaray Didier Drogba dan Emmanuel Eboue sedang gundah. Dua pemain Pantai Gading tersebut sedang bersiap untuk menghadapi tuntutan dari Federasi Sepak Bola Turki (TFF). Pasalnya, Drogba dan Eboue dinilai menyeret sepak bola ke arena politik. Saat menang 2-0 Elazigspor di Turk Telekom Arena dalam lanjutan Super Lig Turki (6/12) lalu, Drogba dan Eboue memakai kaos dalam berisi tulisan yang merupakan tribut untuk pahlawan kemanusiaan asal Afrika Selatan, Nelson Mandela. Setelah pertandingan, Drogba memamerkan T-Shirt bertuliskan \"Thank you Madiba,\". Madiba adalah nama kecil Mandela. Sementara itu, Eboue memakai kaos dengan tulisan \"Rest in Peace Nelson Mandela\" di balik jerseynya. TFF berencana untuk mengonfirmasi hal ini kepada Galatasaray. Sebab, pesan politik dalam sepak bola melanggar peraturan yang sudah ditetapkan oleh komite disiplin Liga Turki. Apalagi, Drogba dan Eboue tidak memasukkan izin terlebih dahulu untuk memakai T-Shirt tersebut. Apa yang dilakukan TFF tersebut dinilai tidak sensitif. Sebab, sepak bola negara justru memberikan penghormatan khusus kepada Mandela. Di Premier League misalnya, semua pertandingan akhir pekan mengalokasikan beberapa menit untuk memberikan appalause Mandela. Pria yang meninggal pada usia 95 tahun tersebut dinilai sebagai pahlawan unk menghapuskan politik apartheid yang sangat rasis di Afrika Selatan. Mandela menjadi ikon penghapuskan diskriminasi atas dasar ras dan warna kulit. Rencana untuk menghukum Drogba dan Eboue telah memantik reaksi keras dan kritik kepada TFF. Sebab, TFF dinilai sangat kaku untuk menilai mana pesan politik, mana pesan kemanusiaan. Memang berdasarkan aturan FIFA, sepak bola harus bebas dari unsur politik. Sebelumnya, pemain asal Fethiyespor dihukum karena memakai T-Shirt bertuliskan \"Great Ataturk\" merujuk pada bapak pendiri Turki Modern, Mustafa Kemal Ataturk. Gelandang Fenerbahce Emre Belozoglu juga sempat dihukum karena memberikan tanda \"Rabia\" yang merujuk simpati pada gerakan Ikhwanul Muslimin di Turki. \"Keputusan TFF itu (kepada Drogba dan Eboue) berpotensi untuk memecah belah rakyat,\" geram Menteri Olahraga Tukri Suat Kilic seperti dilansir Reuters kemarin. (nur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: