Rekomendasi PDIB: Kasus Gagal Ginjal Akut Perlu Diteliti Lebih Mendalam

Rekomendasi PDIB: Kasus Gagal Ginjal Akut Perlu Diteliti Lebih Mendalam

Update pasien sembuh gagal ginjal akut. Foto:-Ilustrasi/Dzulham Fadoli-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, JAKARTA – Guna mengetahui faktor yang menjadi penyebab gagal ginjal akut menyerang anak-anak Indonesia, diperlukan penelitian yang mendalam dan komprehensif.

Hal ini disampaikan oleh Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) yang dilansir dari fin.co.id, Senin 24 Oktober 2022.

Tujuan penelitian PDIB ini untuk mendukung intervensi kesehatan yang tepat dan cepat guna, dalam upaya pencegahan dan pengobatan penyakit yang mematikan itu.

BACA JUGA:Bukan Saatnya Bicara KLB, Tapi Fokus Bicara Prestasi

"Pemerintah harus melakukan penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam serta mendetail tentang kasus gagal ginjal akut pada anak-anak ini," kata Ketua PDIB James Allan Rarung dalam sebuah pernyataan.

Dalam penjelasannya, James menuturkan bisa saja ada kemungkinan faktor lain penyebab gagal ginjal akut, sebagaimana ramai dilaporkan media.

Menurut pendapatnya, kasus gagal ginjal akut ini tidak semata-mata karena terkontaminasi etilen dan dietilen glikol pada sirup.

BACA JUGA:Kota Cirebon Hujan Deras, Sempat Muncul Genangan di Sejumlah Ruas Jalan

"Bisa saja ada kondisi penyakit lain yang belum terdeteksi dengan baik," jelas James Allan Rarung.

James juga berharap jika pemerintah secepatnya menuntaskan pemeriksaan terhadap obat-obatan jenis sirop, yang sementara waktu dilarang beredar.

Dengan begite lanjut James, masyarakat tidak bingung, karena pada dasarnya kata dia,  obat-obatan yang dihentikan sementara peredarannya ini telah mengantongi izin resmi Badan POM.

Ia juga mengharapkan bahwa Kementerian Kesehatan RI, BPOM, dan pakar-pakar dalam Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), dapat turun tangan.

BACA JUGA:Tawuran Pelajar MTS di Majalengka, Bikin Kerugian Materil Rp3 Juta, Emangnya Mau Ganti?

Turun tangan di sini adalah memberikan penjelasan yang senada dan seirama, untuk menenagkan masyarakat dan memahami dengan baik kasus gangguan ginjal akut yang tengah jadi sorotan itu.

James mengajak seluruh masyarakat Indonesia tidak sembarangan mengonsumsi obat-obatan dan taat aturan pemakaian yang tertera pada kemasan.

Jika ragu-ragu menggunakan suatu obat, katanya, masyarakat dapat berkonsultasi dengan dokter atau dokter spesialis anak.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI menemukan jejak senyawa yang berpotensi mengakibatkan penyakit gagal ginjal akut pada sisa sampel obat yang dikonsumsi pasien di Indonesia.

BACA JUGA:Terbaru! Daftar Obat yang Aman Menurut BPOM, Ada 133 Jenis, Boleh Digunakan Lagi

"Temuan itu dari pemeriksaan di Indonesia, tetapi belum dapat disimpulkan senyawanya. Karena temuan awal inilah, makanya pemerintah berupaya melakukan langkah antisipasi," kata Kepala Biro Kounikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Rabu 19 Oktober 2022 lalu..

Sementara, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan upaya mencegah laju kasus gangguan ginjal akut dilakukan pemerintah dengan menghentikan sementara penjualan obat sirop hingga menerbitkan panduan tata laksana penanganan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan.

"Untuk meningkatkan kewaspadaan dan dalam rangka pencegahan, Kemenkes sudah meminta tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan, sementara ini tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair/sirop, sampai hasil penelusuran dan penelitian tuntas," katanya. (jun)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase