Banyak Masalah di Porprov Jabar 2022, KONI Jabar Diduga Langgar Aturan Sendiri
Venue pertandingan tenis meja Porprov Jabar 2022 di Kabupaten Ciamis yang sempat terjadi masalah. Foto:-Abdul Hamid/RADAR CIREBON-
Namun demikian, jelang pertandingan, batasan tersebut diabaikan.
"Intinya, dari 26 kabupaten/kota peserta Porprov, setidaknya ada sekitar 17 kabupaten/kota yang ingin tetap pada keputusan saat Babak Kualifikasi Porprov tentang usia 17-23, bukan jadi 17-33 tahun," ujar salah seorang sumber peserta Porprov 2022.
Ketidakberesan penyelenggaraan Porprov juga terjadi pada cabor gulat dan tenis meja.
Cabor gulat, sempat dilakukan siding Dewan Hakim. Pada cabor tenis meja sempat ditunda pelaksanaannya lantaran ada daerah yang tidak ikut BK memaksakan diri bertanding.
Hal ini sempat terjadi protes dari kontingen daerah lain, namun pertandingan tetap digelar dengan kompromi-kompromi yang diduga melukai sportivitas dan menggerus aturan main.
BACA JUGA:2 Selebgram Makassar Ditangkap, Inisial DN Terlibat Prostitusi Online
BACA JUGA:Hadir di Side Event KTT G20, XL Axiata Business Solutions Unjuk Solusi 5G Smart Mining
SK KONI Jabar Nomor 134 yang dijadikan dasar KONI Jabar, pada kenyataannya, memang, prosesnya tidak jelas dan tidak ada sosialisasi.
Apalagi tidak ada penjelasan rinci kepada KONI sebagai orgnisasi olahraga di daerah yang jadi peserta.
“Mestinya KONI Jawa Barat sebagai rumah besar dari cabor, mendengar dan memenuhi keinginan dan harapan anggotanya, bukan malah memerankan diri sebagai pihak yang membuat, melakukan keputusan hanya demi kepentingan kelompok dengan mengabaikan aturan, dan menolak aspirasi anggotanya secara umum," ujar salah seorang pengurus KONI yang sedang mengikuti Porprov.
"Biang masalahnya bukan KONI kabupaten/kota, bukan cabor, bukan TD (technical delegate), bukan panitia, tapi KONI Jabar. Oleh sebab itu, hanya ada sata kata, lawan!" imbuhnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dukungan Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Barat dalam penyelenggaraan Porprov, jangan sampai dicederai oleh tindakan-tindakan yang tidak sesuai ketentuan dan perilaku tidak terpuji.
"Kami khawatir dukungan Kajati hanya sebagai legitimasi pelaksanaan Porprov yang penuh kecurangan," tuturnya.
Dia menambahkan, peserta Porprov berharap, KONI Jabar tidak melegalkan keputusan-keputusan dan kebijakan-kebijakan yang salah hanya karena didampingi oleh Kajati.
"Sepertinya KONI Jabar ngotot banget Porprov ini digelar tahun 2022 karena diduga banyak kepentingan internal yang mengindikasikan bahaya, kalau Porprov ini tidak digelar tahun 2022," beber dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: