SMAN 5 Kota Cirebon Gelar Expo P4 Bertemakan Kearifan Lokal Budaya

SMAN 5 Kota Cirebon Gelar Expo P4 Bertemakan Kearifan Lokal Budaya

SMA Negeri 5 Kota Cirebon kembali menggelar expo projek pembelajaran Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P4) II yang termasuk ke dalam Kurikulum Merdeka.-Istimewa/radar cirebon-

Radarcirebon.com, CIREBON - SMA Negeri 5 Kota Cirebon kembali menggelar expo projek pembelajaran Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P4) II yang termasuk ke dalam Kurikulum Merdeka, setelah sebelumnya telah sukses menggelar expo yang pertama.

Pada expo yang digelar pada Senin 14 November 2022 itu diangkat sebuah tema yakni kearifan lokal budaya.

Dalam keterangannya, Kepala SMA Negeri 5 Kota Cirebon, Iwan Agustiawan MPd menyampaikan, pihaknya mengangkat tema kearifan lokal budaya lantaran kepada para siswa-siswi di tengah era globalisasi yang terjadi.

BACA JUGA:Sekda Jabar: Kader PKK Punya Peran Penting Tingkatkan Literasi Digital

"Ekspos projeknya yaitu kuliner tradisional dan dolanan wong Cirebon. Ini merupakan pembelajaran yang prosesnya dalam satu tahun ada tiga tema melalui lima pertemuan dan satu penempatan karya dan ditampilkan," jelas Iwan.

Diketahui, pentas apresiasi seni Expo program P4 yang ke-II tersebut dipersiapkan oleh siswa kelas X atau kelas 1 SMA dengan dua orang pembimbing di masing-masing kelasnya.

"Kita lihat expo yang digelar cukup meriah dan menarik perhatian para siswa yang menonton," tuturnya.

BACA JUGA:Ahli Waris Korban Laka Tol Cipali KM139 Terima Santunan Jasa Raharja

Dengan mengangkat tema kearifan lokal budaya, para siswa ditugaskan untuk dapat melakukan riset ke lapangan hingga mendapat informasi yang dibutuhkan untuk diangkat menjadi inovasi produk ataupun jasa yang siap bersaing. 

"Mereka harus mulai menggali, filosofi apa yang terkait dengan kearifan lokal pada product mungkin barang, makanan, maupun permainan tradisional," jelasnya.

Pada expo ke-II ini, masing-masing kelas diberi ruang mengapresiasikan hasil tinjauan lapangan, yang mereka temukan pada booth yang disediakan.

BACA JUGA:Warga Banjarnegara Tewas Terlindas Truk Tronton di Depan Pasar Celancang Cirebon, Begini Kronologi Kejadiannya

Apalagi menurut Iwan, saat ini anak-anak muda jaman sekarang perlu berimprovisasi dan diberikan ruang.

"Bagaimana mereka bisa mengemas makanan tradisional dan lain sebagainya. Dari sana anak-anak akan menemukan pesan dan bisa dikembangkan ke produk anak-anak sekolahan," tegasnya.

Sementara Koordinasi SMA dan SLB Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah X (sepuluh) Jawa Barat, Rudianto mengatakan, pihaknya mengapresiasi dan merasa bangga SMAN 5 Kota Cirebon telah menerapkan IKM. Apalagi, sekolah menerapkan IKM itu memiliki ciri khas tersendiri.

BACA JUGA:Momen Bersejarah , Joe Biden dan Xi Jinping Bertemu di KTT G20

"Sekolah-sekolah yang sudah menerapkan IKM pasti ada kegiatan seperti panen karya, sesuai dengan topik-topik yang diusung," kata Rudianto.

Menurutnya, siswa juga harus memiliki literasi terhadap kesenian-kesenian daerahnya sendiri, agar tidak tercabut dari akar budaya daerah dimana ia tinggal.

 

"Otak pikiran akal boleh berkiblat ke Jerman, tetapi kita harus tahu diri bahwa kita adalah orang Cirebon, maka harus dipertahankan," tutupnya. (jrl)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase