Sultan Sepuh Alexander Disebut Tidak Tercatat di Leiden, Rahardjo Djali: Hanya Sampai Sultan Sepuh XI

Sultan Sepuh Alexander Disebut Tidak Tercatat di Leiden, Rahardjo Djali: Hanya Sampai Sultan Sepuh XI

Snouck Hurgronje dikabarkan punya sebuah surat wasiat yang baru boleh dibuka di tahun 2036 atau 100 tahun setelah kematiannya.-Ist/tangkapan layar-radarcirebon.com

Ketua Dewan Kalungguhan, R Udin Kaenudin menilai, konflik di Keraton Kasepuhan Cirebon bisa tuntas bila kembali membaca dan mempelajari sejarah.

Bahkan, dirinya sudah mendapatkan update terbaru dari Leiden, Belanda terkait silsilah sultan.

BACA JUGA:5 Tips Cari Pacar Mudah dan Masuk Akal, Jangan Kelamaan Jomblo

BACA JUGA:Sesar Baribis Majalengka Bisa Gempa Darat Seperti Sesar Cimandiri Cianjur, Begini Penjelasannya

"Update dari Leiden kita serahkan ke Pak Walikota. Jelas-jelas di situ siapa Alexander. Siapa Sultan Sepuh XI semuanya ada," kata Udin, saat dijumpai radarcirebon.com, Kamis, 24, November 2022.

Ditegaskan dia, Pemerintah Daerah Kota Cirebon selaku fasilitator penting untuk mengetahui fakta-fakta sejarah tersebut.

Sehingga, nantinya pemda sebagai fasilitator dapat mengetahui dan mendudukan perkara ini sebagaimana mestinya.

"Supaya melek sejarah dulu," katanya, sesaat setelah keluar dari Gedung Sekretariat Daerah, pasca walk out dari agenda mediasi lantaran pihak Sultan Luqman Zulkaedin tidak hadir.

BACA JUGA:Makam Raden Kian Santang, Sering Disebut Makam Godog, Anak Prabu Siliwangi

BACA JUGA:Kantor Baintelkam Mabes Polri Terbakar, Inilah Penyebabnya

Udin berharap agar Forkopimda membuat tim untuk mengecek, bangunan fisik dan uang juga bantuan yang masuk.

"Yang benar katakan benar. Jangan sampai ada keos lagi. Keraton itu milik semua, bukan milik perorangan," tandasnya.

Terkait fakta sejarah bahwa Sultan Sepuh Alexander Radja Radja Ningrat tidak tercatat di Leiden, Udin menegaskan bahwa hal tersebut adalah fakta terbaru yang didapatkan dari Belanda.

Siapa Sultan Sepuh Alexander?

Sebagaimana pernah diberitakan radarcirebon.com, Almarhum R Rafan Safari Hasyim mengungkapkan setelah Sultan Sepuh XI, Sultan Jamaludin Tajul Arifin mangkat terjadi sejarah peteng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: