Perekonomian Ciayumajakuning Diperkirakan Tumbuh Cukup Resilien

Perekonomian Ciayumajakuning Diperkirakan Tumbuh Cukup Resilien

Kepala Kantor Perwakilan bank Indonesia (KPw BI) Cirebon, Hestu Wibowo dalam Kegiatan Ngopi Bareng Media, Selasa (17/1)-APRIDISTA SITI RAMDHANI-RADAR CIREBON

"Tantangan yang akan dihadapi di 2023 antara lain masih terjadinya disrupsi pasokan, pelemahan nilai tukar rupiah akibat kondisi global yang maish penuh ketidakpastian, imported inflation, dan peningkatan permintaan di tahun politik," jabarnya.

BACA JUGA:Besok, Pasar Murah Digelar di Vihara Pemancar Keselamatan

Sementara itu, saat ini Ciayumajakuning berkontribusi sebesar 9,78 persen terhadap perekonomian Jawa Barat.

Sektor yan dominan menunjang pertumbuhan ekonomi adalah industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, pertanian, konstruksi, serta transportasi dan pergudangan.

Perkembangan laju PDRB Ciayumajakuning hingga 2021 masih tumbuh 2,26 persen. "Di tahun 2023, ekonomi Ciayumajamkuning diperkirakan sedikit tertahan," terangnya.

BACA JUGA:Hore! Pemerintah Tetapkan Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023 Sebanyak 24 Hari, Nih Daftarnya

Lebih lanjut Hestu menjelaskan, Kpw BI Cirebon memprakirakan perekonomian Ciayumajakuning masih akan tumbuh cukup resilien di tahun 2023 dengan pertumbuhan di kisaran 3,1 persen - 3,9 persen (yoy).

Untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi Ciayumajakuning di 2023, diperlukan penguatan dalam beberapa hal seperti menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui kemudahan perizinan, mempercepat revisi RTRW, serta pemberian insentif investasi bagi dunia usaha.

Kemudian meningkatkan peran Pemda dalam meredam inflasi khususnya kelompok administered price, melalui pertimbangan yang cermat dan terukur dalam kebijakan tarif/pajak/retribusi.

BACA JUGA:Banjir di Cibening Kuningan, Luapan Air Sungai Cariang, Diduga Hal Ini yang Jadi Penyebab

Lalu mendorong realisasi fiskal pemerintah daerah dalam pemberian

bantuan sosial tentunya dengan mengoptimalkan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).

"Percepatan pembangunan infrastruktur juga perlu dilakukan agar dapat mendorong tercipatnya sistem logistik yang efisien," tukasnya. (apr)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase