Sejarah dan Mitos Larangan Memakan Oyong Bagi Penduduk Desa Dukupuntang

Sejarah dan Mitos Larangan Memakan Oyong Bagi Penduduk Desa Dukupuntang

Masjid Annur di Desa Dukupuntang. Asal usul dan sejarah Desa Dukupuntang yang merupakan penggabungan dari Desa Puntang dan Dukumalang.-Tangkapan Layar Video-Youtube Nurhasan Wirayuda

BACA JUGA:Sejarah Desa Japara, Gelap Mata Kepala Desa dan Darah Putih Milik Santri

Pangeran Arya Kemuning adalah putera dari Syekh Syarif Hidayatullah dari pernikahannya dengan Ong Tien Nio seorang puteri kaisar tiongkok yaitu Yu Wang Lo. 

Saat dikejar, pangeran melihat semak-semak berupa tanaman oyong, karena terdesak pangeran Arya Kemuning menjelma menjadi seekor kijang atau semacam menjangan dengan ajian kijang kencana. 

Pangeran yang sudah menjelma menjadi kijang itu, kemudian bersembunyi di balik semak belukar tanaman oyong dan lolos dari kejaran pasukan Ratu Galuh.

Untuk menghormati dari penjelmaan dari Pangeran Arya Kemuning menjadi kijang dan bersembunyi di balik rerimbunan tanaman oyong inilah, kemudian muncul larangan.

BACA JUGA:Sejarah Desa Dompyong, Terbentuk lewat Sayembara Pembuatan Bedug

Bagi keturunan asli Desa Dukupuntang, merupakan pantangan untuk memakan daging kijang dan buah oyong.

Itulah asal usul dan sejarah tentang Desa Dukupuntang yang ada di Kabupaten Cirebon. Terbentuk dari penggabungan dua desa yakni Puntang dan Dukumalang.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: tciu-pedia.blogspot.com