Ditawari Mengajar Kembali di SMK Telkom Cirebon, Sabil: Saya Malu Kalau untuk Balik Lagi

Menurut Sabil, dirinya merasa malu karena telah menyeret lembaga tempatnya mengajar dalam pusaran kasus yang menjadi viral di media sosial.

Padahal, saat memposting komentar di Instagram Ridwan Kamil, dirinya tidak berniat sama sekali membawa statusnya sebagai guru.

“Malu dalam artian, atas kasus ini, atas perihalnya ini, lembaga malah jadi kebawa-bawa,” ujarnya. 

“Padahal saya sendiri pada saat berkomentar itu sama sekali tidak memposisikan diri sebagai guru atau melabelkan sebagai guru mana, karena ini efek media sosial. Tapi memposisikan diri sebagai netizen atau warga Jabar lah,” imbuh pria 34 tahun ini.

BACA JUGA:Sabil Guru SMK Telkom Cirebon Tidak Dikeluarkan dari Dapodik, Begini Penjelasan Ambar Triwidodo

Sabil menegaskan, dirinya malu untuk kembali lagi mengajar di SMK Telkom Sekar Kemuning Cirebon.

“Karena ini efek bola salju dan terus berkembang jadi terbawalah lembaga di mana saya dibesarkan, saya bekerja, ya saya malu sih kalau untuk balik lagi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Sabil menyampaikan permohonan maaf kepada pihak-pihak yang dirugikan. Terutama SMK Telkom dan Manbaul Ulum.

“Kepada sekolah, baik SMK, SMA dan SMP Telkom Sekar Kemuning Cirebon, SMK Ponpes Manbaul Ulum Cirebon, SMK Manbaul Ulum, SMA juga, SMP juga,” kata Sabil.

“Atas kejadian ini, atas terbawanya. Sama sekali saya tidak ada niatan untuk membawa-bawa nama lembaga, karena kejadian ini adalah perilaku netizen,” imbuhnya.

BACA JUGA:Gelar Kejuaraan Taekwondo, Universitas Muhammadiyah Cirebon Jadi Ajang Pencarian Bibit Atlet Baru

Sebelumnya, nama Muhammad Sabil mendadak jadi viral di media sosial setelah menulis komentar dalam postingan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Sabil menyebut komentarnya itu sebagai kritik atas tindakan sang gubernur yang menggunakan blazer berwarna kuning saat zoom dengan pelajar Tasikmalaya.

“Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil???? ("Dalam zoom ini, kamu jadi gubernur atau kader partai atau pribadi)" demikian tulis Sabil.

Komentar itu dijawab oleh Ridwan Kamil.

Sumber: