Tangani Kawasan Pemukiman, SMF Pugar Wajah Kumuh Pesisir Kota Cirebon
Peresmian rumah layak huni diresmikan langsung oleh Wakil Walikota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo, Kepala Sub-Direktorat Kekayaan Negara Dipisahkan II, M. Nahdi, dan Kepala Seksi Pelaksana Wilayah II BPPW Jawa Barat, Ardi-APRIDISTA SITI RAMDHANI-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM – PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Kota Cirebon, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).
Kolaborasi ini berhasil mewujudkan komitmen dalam merealisasikan tujuan penanganan kawasan permukiman kumuh dan kemiskinan ekstrem di Kota Cirebon.
BACA JUGA:Pebalap Binaan DAM Cetak Poin di Putaran Pertama OnePrix 2023
Kini, kawasan kelurahan Panjunan telah menjadi kasawan yang bersih, sehat, dan layak huni seiring dengan direalisasikannya pembenahan kawasan pemukiman kumuh Kelurahan Panjunan.
Sebanyak 27 Rumah tidak layak huni dibenahi di kawasan padat penduduk tersebut. Upaya pembenahan dilakukan dengan melakukan renovasi dan pembangunan rumah layak huni.
Peresmian rumah layak huni diresmikan langsung oleh Wakil Walikota Cirebon Dra Hj Eti Herawati, Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo, Kepala Sub-Direktorat Kekayaan Negara Dipisahkan II M Nahdi dan Kepala Seksi Pelaksana Wilayah II BPPW Jawa Barat Ardian Daniswara.
BACA JUGA:Korban Pelecehan Guru Ngaji di Cirebon 16 Tahun yang Lalu Buka Suara, Begini Kata Selly Gantina
Di dalam acara tersebut juga SMF sekaligus memberikan bantuan pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat bagi UMKM budidaya Kerang Hijau.
Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengungkapkan proses pembenahan kawasan permukiman kumuh Panjunan telah berjalan sejak tahun 2022 dan merupakan bagian dari dukungan SMF melalui Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh.
Program tersebut merupakan inisiatif strategis SMF sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan.
BACA JUGA:40 Panwascam Tandatangani Fakta Integritas
Progam tersebut merupakan komitmen SMF dalam pelaksanaan tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs khususnya melalui penghapusan kemiskinan agar dapat mewujudkan pembangunan kota dan permukiman berkelanjutan.
"Ini menjadi salah satu upaya SMF untuk aktif dalam mengentaskan rumah dengan kategori kumuh dan penanganan kemiskinan ekstrem," jelasnya.
Melalui program ini SMF mengalirkan bantuan dana hibah sebesar Rp1,5 miliar dengan menggunakan anggaran Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang disalurkan melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) setempat.
BACA JUGA:Berbagai Event, SD Islam Al Azhar Berhasil Boyong Juara
Cirebon menjadi kota ke 15 yang diresmikan dari 16 lokasi lain baik yang sedang dibangun maupun yang telah diresmikan.
Pemilihan Cirebon sejalan dengan upaya pemerataan pembangunan yang digulirkan oleh Pemerintah. Pembenahan kawasan permukiman kumuh Panjunan mendapat dukungan dari Pemerintah Kota dimana Kawasan Panjunan sebelumnya telah masuk kre dalam SK Kumuh Walikota No 663/ Kep.133-DPRKP/2018.
Pemugaran Kelurahan Panjunan diharapkan dapat memberikan dampak sosial ekonomi kepada masyarakat Cirebon, khususnya di Kawasan Pesisir Panjunan yang selama ini merupakan pendukung pelabuhan Cirebon.
Selain itu, adanya penataan sungai Sukalila yang membentang di sekitar kawasan tersebut memiliki potensi pengembangan wisata baru di Utara Kota Cirebon yang menjadi fokus Pemerintah Daerah Kota Cirebon untuk pemerataan pembangunan dan wisata di Kota Cirebon.
BACA JUGA:Mensos Risma Bertemu 11 Korban Pelecehan Seksual Guru Ngaji di Cirebon
Saat ini, mayoritas warga Panjunan sebanyak 88 persen diantaranya bekerja di sektor kelautan dan perikanan.
Kondisi permukiman di kawasan kumuh Panjunan cukup memprihatinkan, selain padat berjejal, sebagian besar hunian warga berdiri dengan atap dan dinding yang rapuh tergerus kerasnya cuaca laut selama bertahun-tahun.
"Pesan saya, masyarakat penerima manfaat program ini harus bisa menjaga dan merawat rumah tersebut agar dapat memberikan manfaat dalam jangka panjang," ungkapnya.
BACA JUGA:Walikota Nashrudin Azis Mundur Karena Caleg, Apakah Eti Herawati Otomatis Jadi Walikota
Lanjutnya, Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh merupakan bagian dari inisiatif strategis SMF yang berkolaborasi dengan Program Kotaku dari Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK) Kementerian PUPR.
Sepanjang tahun 2022, SMF dan PKP DJCK telah membangun 147 rumah layak huni dengan serapan anggaran mencapai Rp 10,4 miliar di 5 lokasi yaitu di Belu Nusa Tenggara Timur, Surakarta Jawa Tengah, Cirebon Jawa Barat, Mataram Nusa Tenggara Barat dan Medan Sumatera Utara.
Adapun sejak tahun 2019 hingga saat ini total realisasi program kolaborasi tersebut sebanyak 373 rumah di 16 lokasi dengan serapan anggaran mencapai Rp 27,6 miliar.
BACA JUGA:Pemuda asal Jatibarang Ditemukan Tewas
Selain meresmikan bantuan rumah layak huni di Kelurahan Panjunan, SMF juga mengalirkan bantuan pengembangan UMKM sebesar Rp25 juta kepada ibu-ibu pegiat UMKM kerang hijau dikawasan tersebut.
Sementara itu, salah satu warga penerima manfaat yaitu Rohadi mengungkapkan rasa syukurnya. Pemuda yang sebelumnya mengais rejeki sebagai pemulung itu kini merasa semakin optimis dengan pekerjaan barunya sebagai pelaut, profesi yang belum lama ini ia geluti.
BACA JUGA:Pelaku Curanmor di Komplek GSP Diamankan, Polisi Lakukan Pengembangan
Sebelumnya rumah sepetak yang terlihat koyak dilahap cuaca itu kerap penuh bejibun ditumpuki sampah hasil buruannya.
Kini rumahnya terlihat bersih, nyaman dan layak huni. "Ibu saya yang sedang sakit, belakangan kondisinya membaik setelah menempati rumah yang telah direnovasi ini," tutur pria berusia 25 tahun tersebut. (apr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase