Kisah Romantis Kian Santang dan Dewi Rengganis di Situ Patenggang
Situ Patenggang yang menyimpan kisah legenda Dewi Rengganis dan Raden Kian Santang.-Istimewat-radarcirebon.com
BACA JUGA:Hore! Kabupaten Cirebon Peringkat ke-2 Terbaik dalam Bubos ke-7 Tingkat Jawa Barat
Keduanya pun bertemu di sebuah batu. Ternyata Dewi Rengganis bertapa di hutan yang cukup lebat.
Batu tempat keduanya bertemu kemudian dinamai Batu Cinta. Sebab, menjadi simbol kasih antara Dewi Rengganis dan Kian Santang.
Usai pertemuan itu, Dewi Rengganis meminta untuk dibuatkan sebuah danau yang bisa mereka gunakan untuk berperahu berdua.
Singkat cerita, danau tersebut dapat dibuat Kian Santang dalam waktu singkat. Dewi Rengganis pun senang bukan main.
BACA JUGA:David Ozora Diperbolehkan Pulang Kerumah, Tapi
Kini, danau yang disebut menjadi saksi kisah cinta Dewi Rengganis dan Kian Santang disebut Situ Patenggang di Kabupaten Bandung.
Situ Patenggang atau Situ Patengan adalah suatu danau yang terletak di kawasan objek wisata alam Bandung Selatan, Jawa Barat, Indonesia, tepatnya di Ciwidey.
Terletak di ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut, danau ini memiliki pemandangan yang sangat eksotik.
Situ Patenggang kabarnya berasal dari bahasa Sunda yang berasal dari kata pateang-teang atau saling mencari dalam Bahasa Indonesia.
BACA JUGA:BMH dan BSI KC Cirebon Gelar Buka Puasa dan Santunan Anak Yatim
Sebagai informasi, Prabu Kian Santang atau Raden Sangara atau Syeh Sunan Rohmat Suci, adalah Putra Prabu Siliwangi atau Sri Baduga Maharaja Raja Pakuan Pajajaran dengan Nyi Subang Larang.
Prabu Siliwangi dengan Nyi Subang Larang dinikahkan oleh Syekh Quro Karawang. Dari pernikahan ini, memiliki tiga anak yakni, Pangeran Walangsungsang, Rara Santang dan Kian Santang.
Ketiga anak hasil pernikahan ini, kemudian menjadi sejarah tersendiri karena peran mereka masing-masing.
Pangeran Walangsungsang adalah pendiri Cirebon dan dikenal dengan kisah babad alas, atau pendirian pedukuhan di pesisir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: