Satu Per Satu Penjelasan Syekh Panji Gumilang Soal Salat Idulfitri di Mahad Al Zaytun Indramayu

Satu Per Satu Penjelasan Syekh Panji Gumilang Soal Salat Idulfitri di Mahad Al Zaytun Indramayu

Sejarawan mengomentari pernyataan terkait Nabi Ibrahim nenek moyang bangsa Indonesia. -hasil tangkap layar-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM – Syekh Panji Gumilang pimpinan Mahad Al Zaytun menjelaskan satu per satu mengenai polemik Salat Id yang terjadi baru-baru ini.

Ada 3 poin yang dijelaskan oleh Syekh Panji Gumilang, namun dari keseluruhan penjelasannya, dia meminta agar semua persoalan dikembalikan kepada Alquran.

Saat bertemu dengan wartawan Adun Sastra, Syekh Panji Gumilang juga meminta agar persoalan tersebut tidak dibesar-besarkan lagi. 

“Hal itu sudah jangan dibesar-besarkan lagi,” kata Syekh Panji saat ditemui di PT Pelabuhan Samudra Biru Mangun Kencana Jalan Kertawinangun Blok Cibiuk Desa Eretan Kulon, Kecamatan  Kandanghaur, Indramayu.

Berikut 3 poin penjelasan dari Syekh Panji Gumilang:

1. Salat Berjarak

Diungkapkan Syekh Panji, salat yang berjarak seperti yang terlihat ketika dilaksanakannya salat id beberapa waktu lalu, sebenarnya sudah lama dijalankan di Mahad Al Zaytun.

BACA JUGA:Soal Sholat Idul Fitri yang Viral di Medsos, Begini Penjelasan Syekh Panji Gumilang

BACA JUGA:WAWANCARA EKSKLUSIF Syekh Panji Gumilang Mahad Al Zaytun, Masalah Salat Id Jangan Dibesar-besarkan!

Salat dengan shaf berjarak itu, dilaksanakan setelah pembangunan masjid selesai. Kemudian saat pandemi covid-19 melanda.

Pihaknya melakukan jamaah dengan shaf berjarak secara intensif setelah ada larnagan salat di dalam masjid.

Pasalnya, dirinya menolak fatwa larangan salat di dalam masjid, karena dapat menyebabkan rumah ibadah menjadi kosong dan sepi.

“Saat itu, saya menolak adanya fatwa yang melarang masuk atau salat di masjid. Kalau saya tidak menolak, semua masjid saat itu kosong,” tegas Syekh Panji.

2. Perempuan di Shaf Laki-laki

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: