Hubungan Mahad Al Zaytun dan Israel Terungkap di Bidang Ini, Oh Rupanya

Hubungan Mahad Al Zaytun dan Israel Terungkap di Bidang Ini, Oh Rupanya

Teknologi dan hubungan Israel dengan Mahad Al Zaytun Indramayu. -Jabar Channel/Ist-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Serba-Israel di perkebunan pisang milik Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun. Bibit pisang diimpor dari Israel. Teknologi pemeliharanya pun menggunakan teknologi ala Negeri Zionis.

Seperti diberitakan sebelumnya, komoditas pisang yang dikembangkan Al Zaytun adalah jenis Cavendish. Pisang itu sangat istimewa karena rasanya legit dan sangat manis. 

Pondok Al Zaytun mendatang bibit pisang jenis ini langsung dari Israel. Negeri yang sangat terkenal kemajuan teknologi pertaniannya di dunia.

Pisang Cavendis asal Israel itu dikembangkan sendiri oleh Syech Al Zaytun Panji Gumilang. Buah itu kini menjadi incaran peminat pisang karena cita rasa yang unik. Berbeda dari pisang yang ada.

BACA JUGA:BUKAN SIDAK, Kemenag Indramayu Malah Diajak Nyanyi Syekh Panji Gumilang, Lagu Keroncong

Jika bibit diimpor Al Zaytun dari Israel, memuliakan perkebunan pisang 200 hektar itu menggunakan teknologi ala Israel. Teknologi itu disebut sebagai “drip irrigation system”.

Drip Irrigation System, sering disebut Irigasi Tetes. Yang bisa dijabarkan sebagai metode irigasi yang menghemat air dan pupuk dengan membiarkan air menetes pelan-pelan ke akar tanaman. Baik melalui permukaan tanah atau langsung ke akar, melalui jaringan katup, pipa dan emitor (pemancar).

Ayanabh Singha, seorang pakar pertanian, pada 9 okt 2021 menulis tentang “Israeli Innovation System in Drip Irrigatiom”. Dia menguraikan tentang seluk belum irigasi. Terutama inovasi sistem irigasi tetes. 

Dia menjelaskan perkembangan dunia pertanian dan perkebunan pada beberapa dekade terakhir ini. Banyak inovasi yang telah dilakukan.

BACA JUGA:KLARIFIKASI: Kuasa Hukum Arisan Online Ungkap Kronologi, Kasus Dalam Gugatan Perdata

Teknologi zaman baru, ungkapnya, telah memungkinkan terjadinya inovasi yang radikal. Seperti traktor yang dipandu GPS hingga bibit yang dimodifikasi secara genetik.

Namun, satu-satunya aspek yang tertinggal dalam sistem inovasi pertanian adalah irigasi. Statistik mengatakan irigasi permukaan masih merupakan sistem utama di ladang petani, terhitung 85% dari semua irigasi.

Irigasi permukaan populer karena sifatnya yang murah, cocok dengan petani yang ekonomis. Tetapi harga yang harus dibayar untuk mengeksploitasi sumber daya alam yang sudah langka sangatlah besar.

Sekitar 70% udara terbuang sia-sia, selain beberapa masalah lain seperti menyiram tanaman secara berlebihan, limpasan yang membawa kelebihan pupuk dan mencemari badan air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: