Tambak Nganggur, Mau Cuan? Mari Beralih Budidaya Ikan Nila Salin
Budidaya ikan nila salin yang bisa jadi opsi untuk tambak nganggur. -KKP-radarcirebon.com
BACA JUGA:Panji Gumilang Kembangkan Padi Koshihikari di Al Zaytun Indramayu
Selain itu ikan nila salin relatif memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik. Kuat melawan penyakit yang menjadi salah satu penyebab kematian pada ikan nila.
Ikan nila juga mudah beradaptasi dengan lokasi budidayanya, sehingga budidaya ikan nila bisa di kolam terpal, KJA, maupun kolam tanah.
Ikan nila, baik ikan nila merah maupun ikan nila hitam, juga memiliki potensi menguntungkan untuk dibudidayakan. Karena ikan ini mampu beradaptasi dengan kondisi salinitas lingkungan yang beragam. Dari potensi itulah, lahirnya Ikan Nila Salin.
Ikan nila memang telah lama dikenal sebagai ikan air tawar. Namun ikan ini juga dapat tahan hidup dan tumbuh di air berkadar garam yang lebih tinggi. Hal itu bila dibandingkan ikan air tawar lain. Ikan nila jenis ini disebut sebagai ikan Nila Salin.
BACA JUGA:Inilah Tujuan Panji Gumilang Dirikan SMK Pertanian di Jalan Pantura
Sifat ini digunakan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk mengembangkan ikan nila yang tahan dengan salinitas tinggi sejak tahun 2008. Hasilnya ikan yang disebut NILA SALINA itu dapat bertahan dan tumbuh pada air dengan salinitas 20 ppt.
Ikan Nila Salin adalah ikan nila jenis unggul yang telah melewati penyesuaian secara bertahap. Selama masa pertumbuhan larvanya sehingga dapat hidup di air payau bersalinitas 20 ppt.
Selain bisa hidup di air berkadar garam lebih tinggi, Ikan Nila Salin juga memiliki angka pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan varietas ikan nila lainnya.
Ikan nila biasa membutuhkan waktu 4-5 bulan untuk mencapai ukuran panen. Sedangkan Ikan Nila Salin dapat dipanen dalam waktu 3 bulan.
BACA JUGA:Sifat Buruk Anak Akibat Kesalahan Orang Tua, Simak Tanda Lahirnya
Ikan Nila Salin juga memiliki rasa yang lebih gurih dibandingkan ikan nila air tawar. Karena Ikan Nila Salin tumbuh di air payau yang memiliki kadar garam.
Maka dari itu, Ikan Nila Salin menjadi favorit. Tekstur daging Ikan Nila Salin sangat disukai konsumen dunia, sehingga FAO menyebutnya sebagai “Chicken of the Water” karena warna dagingnya yang putih.
Saat ini, budidaya nila salin skala besar baru berada di Kabupaten Pati, Jawa Tengah dan Kabupaten Jabung Timur, Jambi.
Bagi pembudidaya yang berada di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten, bibit nila salin bisa didapatkan dari beberapa balai pemerintah. Seperti diBBPBAP Jepara dan BPBAPL Karawang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: