WOW! Di Lapangan Kebumen Cirebon akan Dibangun Replika Paksi Naga Liman, Jadi Begini Ceritanya

WOW! Di Lapangan Kebumen Cirebon akan Dibangun Replika Paksi Naga Liman, Jadi Begini Ceritanya

Kemenag Kota Cirebon mengungkap rencana membangun Monumen Replika Paksi Naga Liman di Lapangan Kebumen Cirebon.-Abdullah-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Lapangan Kebumen Kota CIREBON, bakal dibangun Monumen Muktikultural Replika Paksi Naga Liman.

Kehadiran Monumen Replika Paksi Naga Liman ini dijadikan simbol kota Cirebon sebagai kota multikultural.

Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Bimmas Islam Kantor Kemeterian Agama (Kemenag) Kota Cirebon, Rizky Riyadu Taufiq di ruang kerjanya.

Dijeaskan Rizky, program pembangunan monumen multikultural replikasi Paksi Naga Liman berawal dari diskusi ringan.

BACA JUGA:Syekh Panji Gumilang Tentang Israel: Kita Mengatakan Laknatullah pada Orang yang harusnya Dijunjung Tinggi

Akar utamanya adalah Cirebon sebagai kota unik dan tertua di Jawa dan memiliki peninggalan yang utuh serta kemajemukan.

"Diskusi dengan beberapa tokoh, ternyata  di Cirebon ada semua. Makanya dengan fakta yang ada, maka  kami ingin menegaskan Cirebon sebagai kota multi kultural," tandasnya.

Tidak hanya itu, sambung Rizky, Paksi Naga Liman juga simbol dari Cirebon yang merupakan kota dengan toleransi tinggi.

"Masyarakatnya yang berasal dari lintas agama dan tumbuh bersama-sama, dan kita hidupkan dalam konteks ini, makanya Cirebon kota multikultural," ujar Rizky.

BACA JUGA:Cerita Syekh Panji Gumilang Bagi-bagi Sawah untuk Ratusan Warga di Sekitar Mahad Al Zaytun, Dikasih Modalnya

Rizky menambahkan, ini adalah proyek bersama yang harus didukung semua lini. Dan Tanggal 3 Juni unsur elemen berbasis agama dan budaya akan berpartisipasi untuk sama sama mencanangkan gagasan multikultural.

"Harus kita yang menghidupkan, semua elemen agama deklarasi Cirebon kota multikultural," ujarnya.

Paksi Naga Liman, menurut Rizky, secara filosofis representasi multikulturalisme Kota Cirebon. Karenanya pematung yang akan mengerjakan, berasal dari unit kementrian agama yakni alumni seni Yogyakarta.

"Semangat kebersamaan ini terus dirawat dan berharap monumen itu bersama sama dijaga masyarakat dan akan ditandatangani semua elemen masyarakat. Kemenag hanya memfasilitasi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: