Syekh Panji Gumilang Bilang, Pemimpin Tak Boleh Bodoh, Bisa Kacaukan Dunia

Syekh Panji Gumilang Bilang, Pemimpin Tak Boleh Bodoh, Bisa Kacaukan Dunia

Syarat pemimpin menurut Syekh Panji Gumilang. -Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

“Bila tak kuasai ini, jangan salahkan rakyat yang menjadi kurang segan. Atau negara lain akan menertawakan dan menganggap negara tak dipimpin oleh orang yang layak memimpin,” jelas Panji.

Rakyat sangat mendambakan hadirnya kepemimpinan yang kuat dan berwibawa. Juga mampu menjawab tantangan global. Pemimpin yang mampu menyampaikan aspirasi seluruh rakyat.

Rakyat bukan benda mati, bukan robot atau boneka. Rakyat adalah sekumpulan manusia dengan beragam karakter dan tingkatan kecerdasan.

BACA JUGA:Sertifikat Tanah Hj Ami Berganti Nama Jadi Milik Orang Lain, Begini Kronologinya

Rakyat harus dibuatkan jembatan komunikasi yang kokoh dengan pemimpin negara, sebagai pengejawantah demokrasi.

Ruang-ruang diskusi melalui jalur apapun harus disediakan untuk rakyat agar bisa menyampaikan aspirasi kepada pemimpinnya. Pemimpin pun akan memimpin dengan tenang dan tentram tanpa takut didemo bila komunikasinya dengan rakyat sudah terbuka lebar.

Harapan rakyat kata Syech, hanya kalimat “Tak ada dusta diantara kita".  Kehadiran pemimpin akan sangat dirindukan oleh rakyat.

Bila sudah terjalin hal yang sedemikian, maka barulah akan sampai pada derajat keempat dari seorang pemimpin yakni, amanah. Bila dikaji asal katanya ialah dipercaya atau terpercaya.

BACA JUGA:Cerita Syekh Panji Gumilang Damaikan Palestina dan Israel, Duta Besar Timur Tengah Sampai Kumpul

Sementara itu, jika dilihat dari sisi aqidah dan syariat agama, amanah adalah segala sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan dan berkaitan dengan orang lain atau pihak lain.

Amanah bisa berupa benda, pekerjaan, perkataan, ataupun kepercayaan. Maka, amanah bisa berbentuk apa saja yang nantinya akan dimintai pertanggungjawabannya.

Itulah mengapa Nabi Muhammad SAW diberi gelar "Al Amin" oleh orang-orang Mekkah, yang mereka artikan sebagai pemimpin yang amanah, jujur dan dapat dipercaya.

Bermula dari perihal urutan yang keliru, sehingga berabad-abad lamanya manusia kehilangan ruh dari ajaran ilahi tentang rumusan karakter kepemimpinan.

BACA JUGA:Sertifikat Tanah Dititipkan ke Oknum Notaris, Tiba-tiba Sudah Berganti Nama

Maka kini dapatlah kita menarik kesimpulan karakter pemimpin yang utama ialah memiliki "kecerdasan". Dengan itu mampu melaksanakan tugas dan wewenangnya dengan "benar". Juga mampu "menyampaikan" kebenaran kepada orang-orang yang dipimpinnya. Dari situ lahirlah pemimpin yang mampu "bertanggungjawab dan senantiasa menepati janji-janjinya".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: