Syekh Panji Gumilang Bilang, Pemimpin Tak Boleh Bodoh, Bisa Kacaukan Dunia

Syekh Panji Gumilang Bilang, Pemimpin Tak Boleh Bodoh, Bisa Kacaukan Dunia

Syarat pemimpin menurut Syekh Panji Gumilang. -Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

Namun setelah mendengar kajian dari Syekh Al Zaytun Panji Gumilang, barulah menemukan titik terang soal 4 kreteria kepemimpinan itu.

Melalui uraian dalam sebuah acara, belasan tahun silam, Syekh Panji Gumilang mengungkap makna dari 4 kriteria sifat utama para rasul. Ternyata menurut Syech Panji, 4 karakter kepemimpinan itu digariskan langsung Allah SWT untuk seluruh manusia, termasuk para nabi dan rasul.

Hal menarik yang menjadi kajian Panji Gumilang ialah bahwa 4 karakter tadi adalah sebuah urutan (proses/tahapan), yang bersyarat antara kata sebelumnya dan yang sesudahnya.

“Yang menjadi pertanyaan, apakah urutan yang kita kenal selama ini sudah benar? Dan apa pengaruhnya bila kita salah dalam mengurutkan 4 karakter tadi?” Tanya Ade Chan.

BACA JUGA:Al Zaytun Bangun Kapal Seukuran Bahtera Nabi Nuh, Diberi Nama: Coni Rahakundini Bakrie, Ini Alasan Syekh Panji

Menurut Syech Al Zaytun, umat manusia telah digarisi konsep kepemimpinan dengan 4 karakter. Ini merupakan sebuah urutan/tahapan dalam penerapannya sehingga menghasilkan tujuan dari kepemimpinan itu.

Maka Syech menyampaikan urutan yang benar adalah “FSTA” yaitu:

  • Fathonah (Cerdas)
  • Shiddiq (Benar)
  • Tabligh (Menyampaikan)
  • Amanah (Dapat dipercaya)

Menurutnya, syarat utama dan yang pertama harus ada dari seorang pemimpin adalah cerdas (berilmu dan berwawasan). Yang tidak cerdas tidak boleh dijadikan pemimpin! 

BACA JUGA:BARU, Tempat Wisata dan Kuliner Berada di Puncak Kuningan

Orang yang cerdas akan mampu melakukan tugas atau wewenangnya dengan benar (shiddiq). Maka jangan berharap orang bodoh bisa melakukan hal yang benar.

Maka setelah fathonah terbitlah shiddiq. Yang diartikan sebagai yang benar, ahli, akurat dan profesional. Orang yang cerdas dan mampu bertindak benar, maka apa-apa yang disampaikannya akan bernilai benar.

Maka sampailah di urutan ketiga, karakter pemimpin sebagai penyampai (tabligh). Apa-apa yang disampaikannya berdasarkan keilmuan, wawasan, data, analisa dan prediksi yang kuat terhadap banyak persoalan.

“Kehadiran pemimpin adalah laksana embun penyejuk dan mentari pagi yang mencerahkan. Ia tak akan asal ucap apalagi asal janji,” ungkap Panji Gumilang seperti dikutip Ade Chan.

BACA JUGA:MAKIN SANGAR! Honda CB 650 R Model Baru, Dilengkapi dengan Fitur Canggih

Seorang pemimpin negara misalnya,  selazimnya mampu bersikap sebagai penyampai berkelas nasional dan internasional. Juga memiliki syarat kecakapan dalam berkomunikasi global. Hal ini merupakan syarat pergaulan antar bangsa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: