Syekh Panji Gumilang Bilang, Pemimpin Tak Boleh Bodoh, Bisa Kacaukan Dunia
Syarat pemimpin menurut Syekh Panji Gumilang. -Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com
INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Pemimpin yang baik adalah bila mampu mengarahkan organisasi yang dipimpinnya untuk mencaoai tujuan. Organisasi seringkali dibuat kacau hanya karena kelemahan karakter seorang Pemimpin.
Soal kepemimpinan di Pondok Pesantren sudah memiliki kreteria yang jelas. Termasuk untuk mengantisipasi datangnya pemimpin yang lemah tersebut, Al Zaytun sudah memiliki solusinya.
Seorang pemimpin tidak hanya bertanggung jawab untuk mencapai hasil yang diinginkan, tetapi juga untuk menginspirasi dan memotivasi orang-orang di sekitarnya untuk meraih kesuksesan bersama.
Ada banyak kajian yang menjelaskan seperti apa karakter seorang pemimpin yang sukses memimpin?
BACA JUGA:Ketika Tim Sergap Mabes TNI Datang Tawarkan Bantuan, Begini Respons Panji Gumilang
Ade Chan dalam akun media sosialnya mengunggah soal kepemimpinan pada umumnya. Juga soal kempimpinan di Al Zaytun.
Dalam unggahan pada 15 Juni 2020 dia beri judul “FSTA - Solusi Krisis Kepemimpinan”. Dia menjelaskan banyak hal soal kemimpinan, termasuk di Al Zaytun.
John C Maxwell mengatakan, kepemimpinan adalah pengaruh. Dan karakter adalah kunci utama kesuksesan seorang pemimpin.
Ajaran Ilahi yang dibawa sejak zaman nabi dan rasul, sesungguhnya telah mengonsep karakteristik seorang pemimpin dengan 4 kriteria. Yakni shidiq, tabligh, amanah dan fathonah. Keempat kriteria ini lebih populer disebut sebagai 4 sifat utama seorang rasul.
BACA JUGA:AYA-AYA WAE, Ibu Hamil di Tasikmalaya Ngidam Dibonceng Polisi
“Sejak sekolah dasar kita sudah mengenal tentang hal tersebut dari salah satu materi pelajaran agama Islam,” tulisnya.
Adapun 4 sifat utama rasul dengan urutan pada buku pelajaran yang sama dengan pemahaman pada umumnya, yakni :
- Shiddiq (Benar)
- Amanah (Dapat dipercaya)
- Tabligh (Menyampaikan)
- Fathonah (Cerdas)
“Selama berpuluh tahun materi ini bukan apa-apa bagi saya atau bagi sebagian besar orang, dalam arti ‘biasa saja’. Mendengarnya laksana sifat-sifat yang hanya dimiliki para rasul yang seolah hanya rasul saja yang bisa dan wajib "melakoni" hal itu,” jelas Ade Chan.
BACA JUGA:Bangun Kapal Seukuran Bahtera Nabi Nuh, Ini 5 Kapal Syekh Panji Gumilang dan Mahad Al Zaytun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: