Syekh Panji Gumilang Ungkap Sabda Ronggowarsito Soal Zaman Edan, Begini Katanya

Syekh Panji Gumilang Ungkap Sabda Ronggowarsito Soal Zaman Edan, Begini Katanya

Syekh Panji Gumilang mengungkap Sabda Ronggowarsito yang berjudul Zaman Edan.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Syekh Panji Gumilang sempat membacakan sabda Ronggowarsito yang berjudul Zaman Edan, di Mahad Al Zaytun, baru-baru ini.

Ronggowarsito atau Raden Ngabehi Rangga Warsito adalah pujangga jawa yang hidup sekitar tahun 1800-an di Kesunanan Surakarta.

Karya-karyanya sangat populer dan salah satunya yakni: Zaman Edan, disenandungkan oleh Syekh Panji Gumilang di Mahad Al Zaytun saat menerima kunjungan Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum.

Menurut Syekh Al Zaytun, syair dari Sabda Ronggowarsito tersebut, harus menjadi pengingat untuk siapapun yang hidup di zaman kiwari.

BACA JUGA:Syekh Panji Gumilang ke Wagub UU: Kalau Mau Jadi Gubernur, Hafalkan Indonesia Raya 3 Stanza

"Zaman hari ini kan hutang sebanyak-banyaknya, korupsi secukup-cukupnya. Jangan itu," kata Syekh Panji Gumilang dalam taushiyahnya.

Kemudian Syekh Al Zaytun bersenandung Sabda dari Ronggowarsito tersebut: Amenangi zaman edan. Ewuh aya ing pambudi. Yen tan melu edan, ora keduman. Eling-eling sira menuso. Sabejo bejane wong edan, sabejo wong kang eling tur waspodo. 

Diungkapkan bahwa apa yang disampaikan Ronggowarsito tersebut seperti hadist yang juga perlu dipedomani dalam kehidupan saat ini.

"Ini hadist juga, hadist Jawa namanya. Jangan cuma hadist dari Yaman yang diimani. Hadist dari Rusia, dari Persia. Hadist dari Jawa juga ada untuk menceritakan itu," tegasnya.

BACA JUGA:Al Zaytun Disebut 'Mekkah' Bagi NII, Berikut Ini Pengakuan Mantan Anggota

Adapun isi dari Syair Zaman Edan karya Ronggowarsito tersebut sebagai berikut:

Amenangi zaman edan. Ewuhaya ing pambudi. Melu ngedan nora tahan. Yen tan melu anglakoni. Boya keduman melik. Kaliren wekasanipun.

Ndilalah kersa Allah. Begja-begjaning kang lali. Luwih begja kang eling klawan waspada. 

Adapun terjemahannya adalah: Menyaksikan zaman gila. Serba susah dalam bertindak. Ikut gila tidak akan tahan. Tapi kalau tidak mengikuti (gila).Ttidak akan mendapat bagian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: