Ide Gila Syekh Panji Gumilang, Bangun Terowongan Kereta Bawah Laut, Ini Tujuannya

Ide Gila Syekh Panji Gumilang, Bangun Terowongan Kereta Bawah Laut, Ini Tujuannya

Ide gila Syekh Panji Gumilang salah satunya adalah ingin Indonesia memiliki terowongan kereta bawah laut. -Istimewa-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Bukan Panji Gumilang kalau tidak memiliki ide “gila”. Banyak hal yang tidak terpikir oleh banyak orang, oleh Syekh Al Zaytun itu justru sudah dipikirkan dan sudah dilaksanakan.

Termasuk dia sudah memikirkan nasib dunia pada tahun 2050. Karena itu, alumni Ponpes Gontor itu, sudah memiliki gagasan mengantisipasi kondisi yang menurutnya mengerikan pada tahun 2050.

Seperti diketahui, banyak orang, termasuk para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu, meramalkan kondisi dunia pada tahun 2050. Menurut prediksi mereka, dunia pada 2050 itu tidak baik-baik saja. Bahkan sangat menciutkan hati penghuninya.

Banyak artikel yang menjelaskan kondisi di tahun tersebut. Sebagian besar melukiskan nasib bumi yang kian “mengerikan”.

BACA JUGA:Panji Gumilang Bongkar Sendiri Rahasia yang Selama ini Ditutupi di Al Zaytun, Apakah Itu?

Ini juga sejalan dengan prediksi Perseriktan Bangsa Bangsa (PBB). Lembaga ini menyebut persoalan tahun 2050 dimulai dengan meledaknya jumlah penduduk dunia.

PBB memprediksi populasi jumlah penduduk dunia tahun 2050 akan mencapai angka 9 miliar orang. Jumlah ini sungguh sangat mencemaskan.

Persoalan yang timbul dari banyaknya jumlah penduduk dunia itu adalah masalah ketersediaan pangan. Untuk menyiapkan pangan 9 miliar orang ini tidak mudah. Bumi harus diperas habis-habiskan.

Kerusakan alam yang sangat parah akan terjadi di mana-mana. Itulah gambaran tahun 2050 mendatang.

BACA JUGA:AY Tanya ke CM, Dijawab 'Boleh Asal Dibayar', Begini Kronologi Versi Pengacara Kasus Ayah dan Anak di Cirebon

“Pada tahun 2050 mendatang, kita harus memproduksi jumlah makanan yang sama dengan yang kita konsumsi selama 8000 tahun ke belakang,” kata Jason Clay dari World Wildlife Fund (WWF).

Dia mengungkapkan hal itu di konferensi tahunan American Association for the Advancement of Science (AAAS) itu.

“Bahkan bila tren sekarang ini berlanjut, pada 2050 nanti, sisa planet ini tak lagi kita bisa kenali,” lanjut Clay.

Pembengkakan populasi menimbulkan berbagai masalah. Yang berdampak adalah penipisan sumber daya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: