Jalan Rusak Bakal Dibahas LBM PWNU Jabar

Jalan Rusak Bakal Dibahas LBM PWNU Jabar

Sekretaris LBM PWNU Jabar, Kiai Afif Yahya Aziz-Samsul Huda-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Jalan rusak menjadi persoalan serius pemerintah. Terang saja, infrastruktur yang satu itu kerap kali viral dipelbagai media sosial. Pasalnya, merugikan pengguna jalan. Wajar, tidak sedikit netizen yang menganggap sebagai proyek abadi.

Mengundang keprihatinan berbagai pihak. Karenanya, Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat (Jabar), bakal membahas beberapa persoalan yang muncul dan tengah viral di masyarakat. Salah satunya soal jalan rusak dan the power of tranding.

Sekretaris LBM PWNU Jabar, Kiai Afif Yahya Aziz menyampaikan, dalam waktu dekat pihaknya bakal menggelar bahtsul masail di SMA NU Karanganyar Pondok Pesantren Hidayatut Tholibin Desa Karanganyar, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu.

"Kegiatan akan dilaksanakan, 15 Juni 2023," kata Kiai Afif, Kamis (8/6). Menurutnya, ada tiga tema yang menjadi pembahasan di bahtsul masail LBM PWNU Jabar Zona 1 ini. Salah satunya soal jalan rusak dan the power of tranding.

BACA JUGA:Sandy Walsh Terkejut dengan Jawaban Marselino, Langsung Janji Bantu Karir di Belgia, Begini Kalimatnya

BACA JUGA:Sidang Pra Peradilan Perkara Notaris HS di Cirebon, Sunan Bandung Sangat Yakin

"Soal tema jalan rusak ini, menarik untuk dibahas karena tidak terelakkan jika adanya pelbagai platform media sosial yang beraneka ragam," terangnya.

Yang kemudian, lanjut Kiai Afif, menimbulkan pola dan gaya hidup baru di tengah masyarakat. Artinya, kejadian sekecil apapun dapat mudah terekspos melalui kamera-kamera smart phone yang hampir dimiliki setiap orang. Tak terkecuali perihal birokrasi.

Masyarakat, utamanya kelas akar rumput lebih memilih jalur viral lewat medsos terkait hambatan atau masalah birokrasi yang mereka hadapi. Artinya seberapapun pemerintah melakukan sosialisasi akan sistem pengaduan yang benar, tidak mampu meredam arus deras tren ‘viral’ yang sudah secara jama’ terjadi.

"Entah karena sosialisasi sistem pengaduan yang kurang efektif, tidak digubris oleh masyarakat, atau bisa mungkin masyarakat menilai jalur pengaduan normal kurang direspon baik oleh pemerintah atau pihak terkait," ucapnya.

BACA JUGA:Topobroto, Cara Mahad Al Zaytun Jawab Berita Viral, Apa Maksudnya?

BACA JUGA:Detik-detik Pratama Arhan Bikin Heboh Jepang, Reaksi Pemain dan Suporter Seperti Tak Percaya

"Masih segar dalam benak netizen Indonesia, tren memviralkan jalan rusak yang memadati setiap beranda platform media sosial," ungkapnya.

Di Jabar sendiri, kata Afif, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ruas panjang jalan di Jabar pada akhir tahun 2022 mencapai 28.030,12 kilometer. Dalam laporan itu, BPS merinci jika 16.999,93 kilometer jalan dalam kondisi baik, 6.605,43 kilometer dalam kondisi sedang, 2.015,96 kilometer dalam keadaan rusak dan 2.408,82 kilometer dalam keadaan rusak berat.

"Dari total panjang jalan di Jabar yang mencapai 28.030,12 kilometer itu, 2.360,6 kilometer diantaranya diketahui merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat," imbuhnya.

Ia menjelaskan, soal jalan rusak yang terjadi di Lampung, Garut, dan berbagai wilayah lainnya hingga viral tersebut, seolah menampakkan alur birokrasi alternatif yang kian lama, semakin banyak ditempuh masyarakat kelas akar rumput.

BACA JUGA:WAH! Connie Rahakundini Bakrie ‘Tantang’ Syekh Panji Gumilang Bangun Kapal Perang: Saya Berharap…

BACA JUGA:Maria Ulfah Santoso, Mensos RI Pertama, Putri Bupati Kuningan yang Usulkan Perundingan di Linggarjati

Skema viral, mendapat perhatian netizen, lalu perhatian pemerintah atau pihak terkait, dewasa ini telah menjelma menjadi grassroots power dan harapan baru bagi masyarakat dalam menghadapai masalah-masalah mereka.

Dalam bahtsul masail nanti, ungkapnya, akan dibahas bagaimanakah pandangan fikih terkait trend memviralkan jalan rusak yang dilakukan oleh masyarakat dengan tujuan agar segera direspon oleh pemerintah atau pihak terkait?

"Selanjutnya, dibahas juga bagaimana pandangan fikih terkait pemerintah yang lambat atau bahkan tak kunjung memperbaiki fasilitas umum seperti jalan?" Paparnya.

Selain jalan rusak dan the power of tranding yang menjadi tema bahasan dalam bahtsul masail nanti, juga ada dua tema lainnya. Yakni, kata dia, soal polemik pondok pesantren Al-Zaytun Indramayu dan seluk beluk panti asuhan anak yatim. (sam)

BACA JUGA:Barusan Jadi Pahlawan Tokyo Verdy, Begini Komentar Pratama Arhan, Masih Bisa Pulang Bela Timnas?

BACA JUGA:4 Nama Usulan Connie Rahakundini Bakrie untuk Kapal 'Bahtera Nabi Nuh' Al Zaytun, Ada Megawati, Kok Bisa? Ini

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: