Syekh Panji Gumilang Cemaskan Nasib Dunia Tahun 2050, Ini 10 Tantangan Besar Harus Dihadapi

Syekh Panji Gumilang Cemaskan Nasib Dunia Tahun 2050, Ini 10 Tantangan Besar Harus Dihadapi

Syekh Panji Gumilang turut khawatir dengan kondisi dunia di tahun 2050.-Inside Science-radarcirebon.com

Sebagian besar negara maju sekarang mengandalkan ponsel pintar mereka sebagai memori eksternal. Bagaimana dengan beberapa dekade lagi?

Bayangkan obat-obatan yang ditargetkan membuat kita berpikir lebih cepat daripada kemungkinan saat ini. Implan teknologi yang membantu manusia berkonsentrasi melampaui kemampuan normal. Kemajuan ini sudah berjalan dengan baik di laboratorium di seluruh dunia.

Pertanyaan yang muncul adalah apa yang terjadi pada mereka yang tidak mampu menggunakan perangkat tambahan semacam itu? Mungkinkah hal itu memperlebar ketidaksetaraan, dan memperbolehkan orang kaya menjadi lebih kaya lagi?

Lalu ada juga masalah kegalitas. Apakah boleh menggunakan implan atau obat-obatan pendorong kepintaran? Tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan kecerdasan hanya muncul baru-baru ini.

BACA JUGA:Kolonel Andi Asmara Dewa Jabat Danrem O63/SGJ Cirebon, Simak Pesan-pesannya

10. Dominasi kecerdasan buatan 

Pakar masa depan Ray Kurzweil telah membuat sejumlah prediksi. Beberap prediksi inspirasional lainnya benar-benar mengkhawatirkan. 

Salah satunya adalah gagasan yang terdengar seperti fiksi ilmiah menunjukkan bahwa kecerdasan buatan suatu saat akan menjadi lebih kuat daripada kecerdasan manusia. 

Ini jauh dari pandangan mayoritas, namun hanya sedikit yang menyangkal bahwa AI hanya akan menjadi lebih kuat. 

Jadi, seperti dalam kasus pengeditan genetika, komunitas teknologi dan AI perlu mempertimbangkan implikasi etis dan sosial dari pekerjaan mereka.

BACA JUGA:Topobroto, Cara Mahad Al Zaytun Jawab Berita Viral, Apa Maksudnya?

Karena AI hadir untuk membentuk lebih banyak bidang kehidupan, mulai dari perawatan kesehatan hingga pasar keuangan.

Seperti skenario cerita kepunahan akhir dunia, ini sejujurnya tidak mungkin. Tapi itu seharusnya tidak mengaburkan fakta bahwa AI siap mengubah bagaimana cara kita hidup dan bekerja dengan cara yang mendalam.

Bukan juga tidak mungkin AI tertentu dapat mengalami kegagalan beroperasi. Para pencipta mereka tak bisa mengendalikannya lagi, sehingga menyebabkan bencana manusia. Kehidupan bisa punah atau jutaan dolar melayang karena kegagalan itu. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: