Panji Gumilang Dipuji Profesor IMCA, Soal Apa?

Panji Gumilang Dipuji Profesor IMCA, Soal Apa?

Pendiri Mahad Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Pujian setinggi lagit untuk Syech Panji Gumilang datang dari Regional Director and Associate Professor IMCA,  Antony Hii.

 Pujian terkait keberhasilan Al Zaytun dalam dunia pendidikan dan kemanusiaan.

BACA JUGA:Muhammadiyah Tetapkan Idul Adha 1444 H pada Rabu 28 Juni 2023, Cuti Bersama Minta Ditambah

Menurut Antony, Syech Al-Zaytun adalah seorang inovator pendidikan yang ulung. Syech Panji Gumilang senantiasa sungguh-sungguh belajar sambil mengambil aksi agung dalam rancangannya.

"Tak ada kata biasa. He is a man with great of action learning. Dia orang dengan aksi besarnya,” puji Dr Antony Hii.

Dia lalu menyebut serangkaian partisipasi Syech Al-Zaytun di bidang pendidikan dan manajemen sumber daya manusia.

BACA JUGA:Selalu Diterpa Isu Miring, Orang Tua dan Santri Tetap Kepincut dengan Pondok Pesantren Al Zaytun

Misalnya Syech Panji Gumilang sebagai anggota Komisaris Akademi Arab di Kairo. Sebagai anggota Organisasi Asosiasi Perdamaian Taiwan.

Juga Ketua Ikatan Alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta. Ketua Masyarakat Ekonomi Pesantren Indonesia.

Termasuk yang sangat menonjol dari Panji Gumilang adalah soal toleransi dan perdamaian antar-umat manusia. Dua hal itu tak perlu diragukan lagi komitmennya.

BACA JUGA:Sejarah Mahad Al Zaytun, Siapa Pemilik Sesungguhnya? Tertulis Tidak Lazim, Coba Lihat

Syech Al Zaytun mengatakan, toleransi dan perdamaian antar-umat manusia harus diwujudkan dan pasti dapat diwujudkan.

“Karena pada hakikatnya, manusia berasal dari satu nenek moyang yang sama, satu sumber yang sama, dan akan kembali kepada tempat yang sama pula, yakni Allah SWT,” ungkap Panji Gumilang.

Perbedaan suku, bangsa dan bahasa, kata Panji, sejatinya merupakan kehendak Allah SWT. Tujuannya agar manusia satu dan yang lain dapat saling kenal mengenal dan bekerja sama memakmurkan bumi.

BACA JUGA:Syarat Lengkap Naik Kereta Api Mulai 12 Juni 2023, Salah Satunya Boleh Lepas Masker

“Inilah sesungguhnya inti dari hidup dan kehidupan menurut ajaran Ilahi,” ujarnya.

Sebagai khalifah di muka bumi, ungkap Panji, manusia diberikan berbagai kelebihan atas makhluk-makhluk lainya.

Kelebihan itu berupa akal, ilmu pengetauhan, hasrat dan keinginan, semangat dan kemauan, serta otak dan pikiran.

BACA JUGA:Engga Ada Lelahnya, Pratama Arhan Datang Langsung Digeber, Dimas Drajad Bocorkan Pesan Shin Tae Yong

Dengan berbagai kelebihan tersebut, menurutnya, manusia mampu berkelana, melanglang buana dan mengisi segenap kisi-kisi pelosok bumi.

Panji Gumilang menjelaskan, seiring perputaran waktu dan zaman, umat manusia semangkin mampu mengaktualisasikan dirinya.

Sehingga, menjadi bersuku-suku berbangsa-bangsa dan bahasa-bahasa yang berbagai-bagai corak dan ragamnya.

BACA JUGA:Erick Thohir Terbang ke Jerman, Akan Ada Gebrakan Baru Lagi di PSSI dan Liga Indonesia

Berangkat dari kenyataan ini, tegas Panji Gumilang, perbedaan semestinya disikapi secara positif sebagai rahmat. Dengan cara pandang demikian, perbedaan tidak akan menjadi pangkal permusuhan.

“Perbedaan justru menjadi sarana saling mengenal dan membina kehidupan yang harmonis atas dasar kemanusiaan,” jelas Panji Gumilang.

BACA JUGA:Masih Penasaran Sumber Dana Al Zaytun, Bantuan Asing, Arab Saudi, Israel atau Malaysia?

Panji menyebut sebagaimana ditegaskan Allah dalam Al -Quran surat Al Hujuraat (49:13):

"Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki- laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa- bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal." (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase