Kerajaan Sunda atau Pajajaran? Sejarawan Ungkap Fakta Ini, Wilayahnya Setengah Pulau Jawa

“Ada teori yang dikemukakan Robert von Heine-Geldern, kerajaan di Asia Tenggara umumnya disebut dengan nama ibu kotanya,” katanya.

BACA JUGA:Selalu Diterpa Isu Miring, Orang Tua dan Santri Tetap Kepincut dengan Pondok Pesantren Al Zaytun

Dalam kepercayaan mereka, ibu kota kerajaan diyakini sebagai pusat mikrokosmos. Cukup dengan menyebut nama mikrokosmos, berarti sudah menyebut seluruh wilayah kerajaan.

"Itu sebabnya yang beken sekarang itu Pajajaran, padahal yang betul kerajaan Sunda. Itulah kita harus berpegang pada sumber primer,” ujar Prof Nina.

Prabu Siliwangi dan Kerajaan Sunda

Salah satu Prabu Siliwangi atau Raja Kerajaan Sunda yang paling terkenal adalah Sri Baduga Maharaja atau Prabu Jayadewata yang bertakhta selama 39 tahun.

Berdasarkan tahun kelahiran Prabu Jayadewata, atau Prabu Siliwangi di Kawali yang tercatat pada 1401, maka Sri Baduga Maharaja menjadi Raja Pajajaran di umur 81 tahun.

BACA JUGA:Sejarah Mahad Al Zaytun, Siapa Pemilik Sesungguhnya? Tertulis Tidak Lazim, Coba Lihat

Sebab, Sri Baduga Maharaja baru dinobatkan menjadi Raja Pajajaran pada tahun 1482 M dan menjabat sampai dengan 1521 M.

Disadur dari Buku Hitam Putih Pajajaran, disebutkan bahwa Sri Baduga Maharaja dinobatkan dua kali menjadi raja. Yang pertama ketika menjadi raja di Kerajaan Galuh, Kawali, Ciamis. Menggantikan ayahnya Prabu Dewa Niskala.

Sedangkan penobatan kedua terjadi pada 1482 M, ketika menerima mandat Kerajaan Sunda dari mertuanya yakni, Prabu Susuk Tunggal.

Dengan penobatan ini, Prabu Siliwangi adalah satu-satunya raja yang dinobatkan dua kali dan oleh dua kerajaan.

BACA JUGA:Momen Shin Tae-yong 'Jadi' Orang Jawa, Terima Kasih!

Sri Baduga Maharaja juga mendapatkan gelar Prabu Siliwangi yang merupakan asal dari dua kata yakni silih wewangi.

Demikian kisah Kerajaan Sunda yang kerap disebut Pajajaran dan sosok raja dengan julukan Prabu Siliwangi.

Sumber: