Cirebon Pernah Menderita Karena Gempa, Jangan Disepelekan Walau Hanya 3,2 SR

Cirebon Pernah Menderita Karena Gempa, Jangan Disepelekan Walau Hanya 3,2 SR

Sejarah gempa Cirebon yang pernah dimuat Nautical Megazine dan disebutkan terjadi pada April 1848.-ist via Potret Lawas-radarcirebon.com

BACA JUGA:Polres Indramayu Kerahkan 1.200 Personel Amankan Demo di Mahad Al Zaytun: Kami Amankan Kedua Belah Pihak

Ternyata bukan hanya Cirebon saja yang pernah menderita akibat gempa. Dokumen itu juga mencatat, tanggal 25 Oktober dan 29 November 1875, juga terjadi gempa di wilayah Kuningan. 

Dilaporkan, gempa itu cukup parah. Beberapa titik terpantau longsoran tanah dari Gunung Ciremai. Bahkan beberapa jembatan juga dilaporkan hancur.

Naskah lama juga mencatat, jauh sebelumnya, fenomena gejala alam seperi itu juga pernah terjadi di Jawa Barat. Naskah lama itu pernah digunakan sebagai legitimasi oleh Kerajaan Sunda di Jawa Barat melalui Babad Galuh.

Disebutkan, penobatan Prabu Siliwangi pada 1482 itu dibarengi dengan terjadinya gempa bumi. Masyarakat ketika mengklaim, gempa itu sebagai sambutan alam bahwa raja baru yang akan membawa kemajuan telah hadir.

BACA JUGA:Nunggu yang Demo, Massa Al Zaytun Nyanyi Havenu Shalom Aleichem: Shalom, shalom, shalom aleichem

Namun, walau dijadikan legitimasi, sumber-sumber kuno semacam itu memang sangat diragukan validitasnya. 

Di antara yang meragukan adalah Yakob Sumarjo dan Saini KM. Keraguan mereka itu terdapat dalam buku “Hermeneutika Sunda: Simbol-simbol Babad Pakuan” yang ditulis pada tahun 2004.

Disebutkan bahwa penulisan Babad Galuh itu, hanya diperoleh dari bahan-bahan yang berupa mitos. Jadi sangat sulit untuk mencari titik kebenaran naskah lama itu.

Seperti telah diberitakan radarcirebon.com, tadi pagi Cirebon dan sekitarnya diguncang gempa bumi. Guncangan itu terjadi tiga kali.

BACA JUGA:GOKIL! Gara-gara Messi Aldi Taher Ciptakan Lagu Ini, Tak Disangka Dapat Perhatian FIFA

Setelah gempa pertama yang terjadi sekitar pukul 06.20 WIB dengan kekuatan 2,9 Magnitudo, terjadi 2 kali susulan.

Gempa susulan terjadi sekitar pukul 07.25 WIB dengan kedalaman 1 kilometer dan pusat gempa berada di 9 kilometer timur laut Kota Cirebon. Lokasi gempa berada di 6,70 lintang selatan, 108,64 bujur timur.

Antara gempa pertama dan kedua, terjadi perbedaan lokasi kedalaman yang menjadi episentrumnya. Pada kejadian pertama lokasi pusat guncangan ada di koordinat 6,85 LS dan 108,64 BT. Kedalaman sekitar 10 kilometer.

Warga mengungkapkan bahwa kejadian gempa susulan dirasakan lebih besar getarannya ketimbang yang pertama. "Iya kerasa lebih besar yang kedua," kata Surya, menginformasikan kepada redaksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: