Terlalu Banyak Kontroversi, Bukan Hanya Meninjau, Al Zaytun Harus Ditutup

Terlalu Banyak Kontroversi, Bukan Hanya Meninjau, Al Zaytun Harus Ditutup

Salah satu Alumni Al Zaytun kini ada di Inggris. -Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

BACA JUGA:MUI Pusat Utus 5 Orang ke Al Zaytun Indramayu, Bakal Temui Panji Gumilang

Sebelumnya, penolakan hingga aksi demo sudah dilakukan agar Ponpes Al Zaytun ditutup. MUI sendiri sudah mengeluarkan fatwa haram terkait kegiatan yang dilakukan di Ponpes Al Zaytun yang dinilai nyeleneh.

Sementara itu, Ketua PBNU Mohammad Mukri juga mengusulkan pondok pesantren Al Zaytun ditutup. Namun dengan syarat. Yaitu bila ditemukan adanya ajaran agama Islam yang menyimpang.

"Kalau memang betul-betul terbukti nanti menyimpang, ya ditutup lah Al-Zaytun, kecuali dia mau ubah kurikulumnya, tapi itu persoalan lain," kata Mukri.

Mukri pun mendukung upaya Pemprov Jawa Barat, PWNU Jabar hingga MUI Jabar untuk menyelesaikan kontroversi pesantren Al Zaytun ini. Baginya, apa terjadi di Al-Zaytun merupakan persoalan akidah yang sensitif bagi umat Islam.

BACA JUGA:Gubernur Ridwan Kamil Bentuk Tim Investigasi Al Zaytun, MUI dan Ormas Islam Indramayu Tidak Dilibatkan

Di sisi lain, Mukri turut menyoroti kontroversi yang dibuat pimpinan Al-Zaytun, Panji Gumilang selama ini. 

Ia mencatat Panji sempat menuai kontroversi soal ajaran naik haji tak perlu ke Makkah, zina diperbolehkan asal membayar uang, hingga menyanyikan lagu Yahudi 'havenu shalom alachem'.

Ia mengatakan hampir semua Ormas Islam yang ada di Indonesia menolak ajaran kontroversial yang dibuat Panji Gumilang tersebut.

"Bahwa paham yang disampaikan Panji Gumilang itu enggak ada ininya, saya juga enggak tahu sanad keilmuannya, ngambil di mana, kitabnya apa, gurunya siapa," kata dia.

BACA JUGA:Ajaran Pangeran Madrais Dedengkot Sunda Wiwitan dari Kuningan, Pencetus Agama Djawa Sunda

Mukri dapat memahami Lembaga Bathsul Masail (LBM) PWNU Jawa Barat yang menyatakan Mahad Al-Zaytun telah menyimpang dari ajaran Ahlussunnah wal Jamaah. 

Ia juga memahami LBM PWNU Jabar menyatakan haram untuk menyekolahkan anak di Al-Zaytun. Baginya, langkah LBM NU Jabar tersebut untuk bisa memberikan perlindungan bagi anak-anak.

"Karena itu LBM PWNU Jabar mengharamkan itu sangat bisa dipahami. Untuk memberikan perlindungan pada anak, disamping agar anak-anak yang dalam tanda kutip 'tersesat' tak tambah banyak," kata dia.

Baru-baru ini pesantren Al-Zaytun kembali disorot lantaran didemo massa yang mengatasnamakan Forum Indramayu Menggugat beberapa hari lalu. Mereka memprotes dugaan ajaran sesat di Ponpes Al-Zaytun. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: