Waduk Cipanduh Mulai Menyusut, Petani Kerahkan Segala Kemampuan untuk Mengairi Tanaman Padi

Waduk Cipanduh Mulai Menyusut, Petani Kerahkan Segala Kemampuan untuk Mengairi Tanaman Padi

: Petani di wilayah Kecamatan Haurgeulis menggenjot pompanisasi seiring habisnya ketersediaan air di Waduk Cipancuh.-Kholil Ibrahim-Radar Indramayu

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM – Dampak El Nino sudah mulai terasa di Kabupaten Indramayu. Waduk Cipanduh di Kecamatan Haurgeulis debit airnya mulai menipis.

Hal ini membuat petani yang berada di Desa Situraja, Kecamatan Gantar dan sekitarnya mulai was-was. Apalagi, lahan di areal persawahan tersebut merupakan lahan tadah hujan.

BACA JUGA:Salip-salipan Berujung Pemukulan dan Perusakan Mobil di Gronggong Cirebon, Pelaku Bawa Dongkrak

Tidak ingin musim tanam kedua tahun 2022-2023 gagal panen, para petani berupaya keras agar tanaman padi bisa terselamatkan. Sampai musim panen tiba, yang diperkirakan tinggal sebulan lagi.

Upaya yang dilakukan yakni dengan menggenjot pompanisasi. Memompa sumber-sumber air. Baik menyedot dari sejumlah sungai maupun air dalam tanah.

BACA JUGA:Bangun Ekosistem Inovasi untuk Dunia Pendidikan, Kemendibudristek Bakal Gandeng Kampus Terkeren di Dunia

“Suplai air dari waduk Cipancuh sudah tidak bisa diharapkan lagi. Sekarang petani kami lagi kerja keras melakukan pompanisasi,” kata Koordinator Penyuluh Pertanian BPP Kecamatan Haurgeulis, Dedi Setiadi, dilansir dari Radar Indramayu, Senin 19 Juni 2023.

Dia menyebutkan, pompanisasi dilakuan oleh sejumlah petani yang sawahnya sebelumnya menerima manfaat dari Waduk Cipancuh.

BACA JUGA:Wali Santri Ungkap Kesaksian Al Zaytun Didemo Berjilid-jilid: Saya Harus Jujur Akui...

Yakni petani di Desa Haurgeulis, Haurkolot, Kertanegara, Sukajati, Sidadadi dan Mekarjati. Luasannya mencapai 1000 hektare.

Umur tanaman padi rata-rata sekitar 25-30 hari lagi menjelang masa panen. “Mudah-mudahan tanaman padi bisa diselamatkan dan dipanen,” katanya.

Sebelumnya, Camat Haurgeulis, Dulyono SSos MSi mengatakan, jauh-jauh hari menjelang habisnya air Waduk Cipancuh, pihaknya gencar memberikan imbauan kepada para petani penerima manfaat untuk mulai bersiap melakukan langkah antisipasi agar tidak terjadi gagal panen.

BACA JUGA:9 Partai Politik di Majalengka Dapat Bantuan Hibah, Rp 3Ribu Persuara

Upaya yang dilakukan seperti dengan menggunakan sumur pantek dan pompanisasi dengan menyedot air dari Sungai Cipunegara. Sehingga diharapkan, terhentinya suplai air dari waduk Cipancuh tidak akan menuai masalah.

“Mudah-mudahan ada pasokan air utamanya dari langit, meski kemungkinannya kecil karena saat ini sudah masuk kemarau. Karena itu kami mengimbau para petani untuk melakukan langkah antisipasi,” kata dia.

BACA JUGA:OUT OF THE BOX! Pertina Kuningan Ajak Anak-anak yang Hobi Berkelahi Latihan Tinju

Dalam kondisi krisis seperti sekarang ini, petani mengandalkan pasokan air dari sumur pantek atau pompanisasi secara secara swadaya demi menghindari tanaman padi terkena puso.

“Sumur pantek dan pompanisasi menjadi solusi petani kami saat menghadapi musim kekeringan,” jelasnya. (kho)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase