Di Luar Nurul, Tak Habis Fikri! Dicap Sesat, Didemo, Dilabeli Haram, Santri Baru Al Zaytun Tetap Antre
Calon santri baru Mahad Al Zaytun tiba di komplek kampus. -Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com
INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Mahad Al Zaytun dicap sesat. Diharamkam. Hingga didemo berjilid-jilid. Bahkan, Syekh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, sedang terancam dengan pasal penistaan agama.
Beragam kontroversi yang muncul akibat pernyataan-pernyataan Syekh Panji Gumilang, ternyata tidak berpengaruh pada minat calon santri baru.
Bahkan ketika masyarakat termakan beragam tudingan di media sosial yang dialamatkan kepada Mahad Al Zaytun, lagi-lagi minat santri hingga wali santri juga tidak goyah.
Seperti yang terlihat saat terjadi demo, Kamis, 22, Juni 2023. Mahad Al Zaytun tetap membuka penerimaan santri baru. Mereka datang dari berbagai kota, hingga luar negeri.
BACA JUGA:Keluar dari Ruang Sidang, Bunda Fifi Sampai Menangis, Berikut Ini Keputusan Majelis Hakim
Sebelumnya, para santri itu juga sudah mendaftar secara online. Sekarang tinggal mengikuti serangkaian tes, baik wawancara maupun kesehatan.
Di tengah demo oleh ribuan warga, para calon santri baru itu masuk lewat gerbang selatan. Akses dibuka lebar, karena terdapat beberapa bus yang datang termasuk mobil wali santri yang mengantar.
Tentu saja, masih banyaknya peminat Mahad Al Zaytun seperti di luar nalar. Lantaran beragam kontroversi itu, tidak menyurutkan minat mereka.
Ketua Pelaksana Penerimaan Santri Baru (PSB) Al Zaytun, M Iqbal Aulia S Sos mengungkapkan, penerimaan santri meliputi Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) tetap berlangsung normal.
BACA JUGA:Bukan Hanya Pemandangan Indah, Ada 3 Tempat di Tol Cisumdawu Tak Boleh Dilupakan
Namun, karena saat proses penerimaan bersamaan dengan demo dari Solidaritas Dharma Ayu, para santri tersebut tidak dilewatkan dari gerbang utama. Tapi dari sebelah selatan.
"Untuk teknis atau alurnya, para calon santri masuk lewat gate selatan dan diarahkan untuk menurunkan barang," kata Iqbal, seperti dilansir radarcirebon.com dari Publikasi Mahad Al Zaytun.
Untuk bisa masuk dalam kampus, dilakukan juga serangkaian tes. Santri bersama wali santri melakukan tes swab dan urine. Setelah itu, biodata dan melengkapi persyaratan.
"Setelahnya baru tes kesehatan yang dilakukan di gedung. Pemeriksaan meliputi fisik, thorax dan penyakit lainnya," kata Iqbal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: