Gaduh Soal Pondok Pesantren Al Zaytun, Ketua Alumni Al Azhar Indonesia Bilang Begini

Gaduh Soal Pondok Pesantren Al Zaytun, Ketua Alumni Al Azhar Indonesia Bilang Begini

Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia, TGB Zainul Majdi --

MATARAM, RADARCIREBON.COM – Adanya polemik yang terjadi di Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu membuat Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia TGB Zainul Majdi angkat bicara.

TGB Zainul Majdi menyampaikan pesan kepada para orang tua dan wali santri agar lebih teliti memilih lembaga pendidikan untuk menyekolahkan anaknya.

BACA JUGA:'Dikancani Berjuang Malah Tinggal Gendaan', Spek Lelaki Durjana Brutal, Kisah Perceraian Dewa Eka Prayoga

TGB mengatakan orang tua sebelum mengirim anaknya belajar ilmu agama, seharusnya mengetahui tentang lembaga pendidikan tersebut.

"Pilih pondok pesantren yang jelas," katanya yang dilansir dari JPNN, Sabtu 1 Juli 2023.

Yang dimaksud mantan Gubernur NTB ini adalah jelas pendirinya, latar belakang pendirinya, hingga latar belakang pendidikannya.

BACA JUGA:Bareskrim Polri Panggil Panji Gumilang Awal Pekan Depan, Kemungkinan Bakal Dicecar Pertanyaan Soal Ini

Selain itu, perlu juga dilihat dari segi pandangan keagamaan, kontribusi kemasyarakatan, dan pandangan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Jelas juga lembaga pendidikan ini mengajarkan keagamaan seperti apa, paham keagamaan seperti apa," ucap mantan gubernur NTB itu.

BACA JUGA:Timnas Putri U-17 Lakukan Laga Ujicoba, Rudi Eka: Mental dan Fisik Mendekati Siap

"Termasuk bagaimana diajarkan penanaman nilai akidah, ritual ibadah, dan komitmen kebangsaan kepada NKRI," sambungnya.

TGB berpesan jangan sampai orang tua menyekolahkan anak ke lembaga pendidikan yang mengajarkan sikap menentang atau tidak setia pada NKRI.

"Pesan rasul da' maa yariibuka, tinggalkan apa yang meragukan," tegasnya.

BACA JUGA:Warga Bantul Meninggal Dunia Akibat Gempa Bumi 6.4 Magnitudo

Ketua Umum Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI) itu juga mengingatkan orang tua tidak terpaku oleh fasilitas pendidikan yang mewah atau tergoda dengan bangunan mentereng.

"Pendidikan esensinya adalah penanaman nilai," ujarnya.

Diketahui, baru-baru ini sistem pengajaran di Ponpes Al Zaytun Indramayu disebut terindikasi bertentangan dengan ajaran Islam.

Hal itu menyusul kontroversi yang ditunjukkan oleh Panji Gumilang yang mengucap salam ala Yahudi.

Al Zaytun juga dikaitkan dengan Negara Islam Indonesia (NII) pada 2011. Kemudian, pondok dengan bangunan megah itu disebut tertutup dengan warga sekitar. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase