Belanda Kembali Sampaikan Ucapan Permintaan Maaf Atas Keterlibatannya dalam Perbudakan di Masa Lampau

Belanda Kembali Sampaikan Ucapan Permintaan Maaf Atas Keterlibatannya dalam Perbudakan di Masa Lampau

Kerajaan Belanda minta maaf atas keterlibatannya perdagangan budak pada masa lampau.-Pixabay-

BACA JUGA:Nasib Al Zaytun Tinggal Menghitung Hari, Keputusan Bakal Dibacakan Mafud MD

Pada Desember, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengakui negaranya bertanggung jawab dalam perdagangan budak Atlantik yang membawa keuntungan bagi negaranya sehingga dia pun meminta maaf.

Kendati mengakui negaranya terlibat dalam tindakan trafficking, Perdana Menteri Rutte menyatakan pemerintah Belanda tidak akan membayar biaya ganti rugi, seperti yang telah direkomendasikan panel penasihat pada 2021.

BACA JUGA:Nasib Al Zaytun Tinggal Menghitung Hari, Keputusan Bakal Dibacakan Mafud MD

Sebuah studi atas permintaan pemerintah Belanda yang diterbitkan bulan lalu mendapati fakta bahwa Belanda untung sekitar 600 juta dolar AS (Rp9 triliun) dari penjajahan pada 1675-1770.

Sebagian besar keuntungan tersebut didapat dari laba perdagangan rempah-rempah Perusahaan Hindia Timur Belanda. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase