Connie Rahakundini Bakrie Jadi Nama Kapal Bahtera Nabi Nuh Al Zaytun: Bisa Merubah Cepat itu Jadi Kapal Perang

Connie Rahakundini Bakrie Jadi Nama Kapal Bahtera Nabi Nuh Al Zaytun: Bisa Merubah Cepat itu Jadi Kapal Perang

Nama Connie Rahakundini Bakrie diusulkan untuk jadi nama kapal Mahad Al Zaytun yang kabarnya dibangun seukuran Bahtera Nabi Nuh.-Dokumen-radarcirebon.com

BACA JUGA:Bukan Kurikulum Pendidikan yang Menyimpang dari Al Zaytun, Tapi...

"Tiba-tiba ada yang mau kasih aku kapal. Aku nggak pernah kenal beliau in my life. Jadi aku nggak pernah kenal beliau, nggak pernah ke pesantren beliau. Tiba-tiba semua orang naro berita di mana-mana," kata Connie dalam perbincangan di R66 Newlitics belum lama ini.

Connie mengaku kaget saat tahu namanya akan digunakan untuk kapal yang ukurannya sebesar Bahtera Nabi Nuh. Yang mana sepengetahuan dirinya, tentu sangat besar.

Lantaran pensaran, bahkan Connie mengaku sampai membuka Alquran untuk mencari ukuran persis dari kapal itu. Lalu mencari sumber lain yakni Bibble untuk mengetahui seberapa besarnya.

"Bahwa Ibu Connie akan dijadikan nama kapal sebesar Nabi Nuh. Kapal Nabi Nuh? Guwe langsung baca Quran dong. Terus guwe baca Bibble dong," tuturnya.

BACA JUGA:Nasib Al Zaytun Tinggal Menghitung Hari, Keputusan Bakal Dibacakan Mafud MD

Saat membuka Bibble ternyata ada gambaran ukuran dari Bahtera Nabi Nuh tersebut. Atau kalau di matematika sekarang panjangnya sekitar 365 meter. "Segede kapal induk paling besar dunia," ungkapnya.

Atas rencana Syekh Panji Gumilang itu, Connie berharap agar hal tersebut menginspirasi banyak pihak. Tujuannya sama-sama mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

"Jadi yang mau aku bilang, coba ya semua pesantren, semua gereja. Dukung deh Pak Jokowi dengan Poros Maritim Dunia itu. Bangunlah kapal gede-gede. Dulu kita punya kemampuan itu," katanya.

Connie yakin, Bangsa Indonesia mampu membangun kapal ukuran raksasa itu. Sebab, sejarah telah membuktikan hal tersebut.

BACA JUGA:NGERI! Serangan Cyber Tembus Pertahanan Al Zaytun, Hacker Klaim Obrak-abrik 1.500 Data Transaksi Keuangan

"Makanya Kalinyamat dulu punya kapal segede kapal induk ya kan. Kan itu dimatiin Belanda semua kemampuan itu. Guwe mah sepakat aja," tegas dia.

Karena itu, Connie mengaku, merasa belum pantas menerima kehormatan itu. Karenanya, dia mengusulkan nama lain untuk digunakan Syekh Panji Gumilang.

"Saya bilang terima kasih banyak Syekh Panji yang saya hormati. Apalagi alasannya mau menghidupkan Blue Economy," tuturnya.

Dirinya pun yakin, apa yang sedang dilakukan Al Zaytun tidak sekadar bicara. Lantaran buktinya sudah ada, di mana mereka sedang membuat 2 kapal berukuran besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: