Syekh Panji Gumilang Bicara: Saya Merasakan Tidak Ada Toleransi

BACA JUGA:Hari Ini atau Besok Sudah Mulai Beroperasi, Segini Tarif Jalan Tol Cisumdawu Perkilometernya

"Anak yang bermasalah disuruh cerita. Jadi tidak pakai seperti orang mencuri diadili polisi. Diputuskan di situ, apakah bisa lanjut atau tidak," tandasnya.

Selain itu, Mahad Al Zaytun juga memiliki 1 aturan yang sangat dijaga hingga saat ini. Yakni, tidak boleh merokok.

Baginya, rokok akan membawa hal yang sangat besar. Sehingga kalau ada yang ketahuan merokok itu, 3 atau 4 kali pertimbangannya untuk dikeluarkan.

Mengusung misi itu, segala penyelesaian masalah di Al Zaytun tidak hanya dipegang sekolah. Orang tua pun ikut. Terjadi penyesuaian berkaitan toleransi.

BACA JUGA:Jalan Tol Cisumdawu Diresmikan, Ridwan Kamil: Pembebasan Lahan Makan Waktu Panjang dan Berliku

Bahkan hingga saat ini, Mahad Al Zaytun konsisten menyanyikan Lagu Indonesia Raya 3 Stanza. Suatu hal yang langka ditemui, bahkan di institusi pendidikan negeri sekalipun.

Kendati demikian, Lagu Indonesia Raya itu, tidak hanya dinyanyikan. Tetapi harus dimaknai, agar dipahami dan diterapkan dalam kehidupan.

"Bernyanyi kalau sekadar bernyanyi tidak terlalu membawa arti. Tapi nyanyi Indonesia Raya itu, luar biasa. Karena ada notasinya. Itu hari-hari dipelajari maknanya," tegasnya.

Dari Lagu Indonesia Raya 3 Stanzaitu, akhirnya tersimpulkan bahwa apa yang dibuat untuk Indonesia. "Dari situ budi pekerti akan tertanam," tegasnya.

BACA JUGA:PG Sindanglaut Cirebon Giling Perdana, Mentan RI Minta Optimalisasi Produksi Tebu

Karena itu, syekh berpendapai, andainya seluruh pendidikan Indonesia menjalankan itu, Indonesia Raya 3 Stanza dan dimaknai, cita-cita untuk Idonesia yang berkemajuan dapat dicapai.

Sebab, seluruh warga negaranya memahami bahwa apa yang dilakukan semuanya untuk Indonesia.

Sumber: kabar sejuk