Ancaman Longsor di Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya via Tol Cisumdawu: Lewat Sini Banyak Air Muncrat
Perjalanan dengan kereta cepat membuat waktu tempuh Jakarta - Bandung hanya 45 menit dengan kecepatan maksimal 350 kilometer per jam.-Ist-radarcirebon.com
BACA JUGA:Operasi Antik Lodaya 2023, Satresnarkoba Polresta Cirebon Ungkap 8 Kasus Sabu-sabu dan Ganja
Kang Emil mengakui, dalam pembangunan kereta cepat ini, memang banyak kritik dan masukan. Termasuk soal biaya yang membengkak.
Atas pengalaman itu, dirinya memberikan masukan agar ke depan lebih detil dalam memprediksi biaya. Termasuk biaya untuk inovasi dan faktor lainnya.
Tapi, dirinya sangat mendukung kereta api cepat karena bukan hanya alat transportasi. Tapi ini alat pertumbuhan.
“Di mana ada infrastruktur, di situ ada ekonomi. Di mana tidak ada infrastruktur, tidak ada ekonomi,” ungkapnya.
BACA JUGA:6 Batu Akik Termahal di Indonesia, Salahsatunya Bisa Atasi Depresi
Kereta cepat, kata dia, akan membuat Karawang berkembang, begitupun Tegalluar menjadi kota baru. Tanpa ada kereta api cepat, tidak akan lahir kota baru dan pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Sebagai kepala daerah, Kang Emil juga mengaku banyak memetik pelajaran dari proyek-proyek nasional yang sudah terselenggara.
Sebab, pekerjaan rumit juga dilakukan pemerintah daerah. Misalnya menghadapi dinamika sosial, menyelesaikan pembebasan lahan, sampai meredam demo.
Dia mencontohkan pembangunan Jalan Tol Cisumdawu yang memakan waktu 12 tahun. Di situ ada peran dari pemerintah daerah dalam menyelesaikan dinamika sosial hingga pembebasan lahan.
BACA JUGA:Resmikan Tol Bocimi Seksi 2, Presiden Jokowi Puji Jabar Juara Invetasi, Ridwan Kamil Acungkan Jempol
“Cisumdawu 12 tahun. Pembebasannya rumit. Siapa yang beresin? Bupat dan gubernur. KCIC juga sama, bagi-bagi tugas. Kami kebagian mengamankan dinamika sosial, pembebasan lahan, izin lokasi. Peran yang sangat luar biasa,” bebernya.
Bahkan, Kang Emil mengenang momen saat ground breaking kereta cepat. Waktu itu, dirinya masih walikota Bandung. Sedangkan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok gubernur DKI Jakarta.
Ketika proyek tersebut selesai, dirinya sudah menjadi gubernur. Karenanya, itu merupakan proyek yang memiliki perjalanan panjang.
Khusus untuk Tol Cisumdawu, Kang Emil mengaku, dirinya banyak memberikan masukan tidak hanya dalam administrasi tetapi juga teknis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: