Ancaman Longsor di Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya via Tol Cisumdawu: Lewat Sini Banyak Air Muncrat

Ancaman Longsor di Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya via Tol Cisumdawu: Lewat Sini Banyak Air Muncrat

Perjalanan dengan kereta cepat membuat waktu tempuh Jakarta - Bandung hanya 45 menit dengan kecepatan maksimal 350 kilometer per jam.-Ist-radarcirebon.com

SUMEDANG, RADARCIREBON.COM - Pembangunan kereta cepat Jakarta - Surabaya via Jalan Tol Cisumdawu, diperkirakan bakal berhadapan dengan medan sulit yang berpotensi mengancam pekerjaan konstruksi.

Sulitnya membangun di area yang dilintasi oleh Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) tidak lepas dari kontur lahan pegunungan, perbukitan dan banyaknya mata air.

Bahkan, Jalan Tol Cisumdawu yang sudah hampir selesai saja, sepanjang tahun 2023 ini mengalami beberapa kali longsor.

Pertama pada akhir Februari 2023, di mana terjadi longsor di Seksi 5B Babakan Asem. Sehingga harus diganti dengan pembangunan jembatan.

BACA JUGA:Gelar Operasi di 3 Kecamatan, Satpol PP Kabupaten Cirebon Amankan 20 Ribu Lebih Rokok Ilegal

Imbasnya, proyek jalan tol ini molor sampai akhirnya baru bisa digunakan pada Juli 2023.

Kejadian itu bukan sekali. Di sekitar Seksi 5B longsor juga terjadi di perbatasan Desa Cipelang - Babakan Asem. 

Di lokasi lain, konstruksi tol yang menghubungkan Bandung - Kertajati ini, juga terhambat dengan lapisan tanah berair di Desa Cipamekar.

Bahkan sampai harus diganti lapisan tanah urugan menggunakan geofoam dengan volume sampai 40 ribu meter kubik.

BACA JUGA:Bandingnya Ditolak, Teddy Minahasa Tetap Dijatuhi Sanksi PTDH

Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu yang dimulai sejak 2011, baru dapat difungsikan di tahun 2023 karena masalah pembebasan lahan dan kendala teknis.

Namun, setelah selesainya pekerjaan tersebut, ada rencana meneruskan pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung ke Surabaya via Kertajati.

Ya, pembangunan kereta cepat Bandung - Kertajati bakal melipir Jalan Tol Cisumdawu dengan asumsi, waktu konstruksi lebih cepat dan biaya pun lebih murah karena tidak perlu membebaskanlahan.

Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil mengungkapkan, rencana pembangunan kereta cepat tersebut bakal lebih cepat dan biayanya tidak semahal tahap pertama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: