Rebana Metropolitan di Depan Mata, Bandara Kertajati jadi Infrastruktur Krusial
Sejarah panjang pembangunan Bandara Kertajati. Dari urmah hantu, sengketa lahan hingga pembangunan jalan tol Cisumdawu yang terlambat.-Tangkapan Layar Video-Youtube
MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Rebana (Cirebon-Patimban-Majalengka) Metropolitan, merupakan konsep pembangunan kawasan indutri yang sudah sangat terencana.
Konsep tersebut, akan menjadi wilayah regional paling lengkap di Indonesia. Total kawasannya mencakup 43.913 hektar.
Rebana digadang-gadang akan menjadi kota metropolitan ketiga di Jawa Barat setelah Bogor, Depok, Bekasi dan Bandung Raya.
Terdapat Pelabuhan Internasional Patimban di Kabupaten Subang, sebagai pintu penggerak ekonomi skala regional di Jawa Barat.
BACA JUGA:Tarif Damri Bandara Kertajati dari Kuningan, Cirebon dan Bandung, Bisa Pesan Langsung di Loket
Selain itu, adanya Bandar Udara Internasional Kertajati Majalengka, bisa menjadi infrastruktur yang sangat krusial bagi Rebana Metropolitan.
Bandara Kertajati bisa mengangkut penumpang dan kargo, namun juga difungsikan untuk perawatan pesawat atau Maintenance, Repair, Overhaul (MRO).
Rebana juga terkoneksi Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan jalur kereta api arah Cirebon dan Surabaya.
Keduanya akses tersebut, merupakan infrastruktur yang akan semakin mempermudah koneksi intermoda di wilayah Rebana.
"Kami sudah menghitung Regional Metropolitan Rebana ini akan menyumbangkan 1 persen pada perekonomian Indonesia pada 10 tahun ke depan" ucap Ridwan Kamil.
Proses pembangunan kawasan Rebana Metropolitan, sudah disetuji Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penyusunan Peraturan Presiden (Perpres) Percepatan Pembangunan Jawa Barat, sudah dilakukan.
Perpres tersebut merupakan tindak lanjut atas potensi perekonomian dari kawasan Regional Metropolitan Rebana di Jawa Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: