Rebana Metropolitan di Depan Mata, Bandara Kertajati jadi Infrastruktur Krusial

Rebana Metropolitan di Depan Mata, Bandara Kertajati jadi Infrastruktur Krusial

Sejarah panjang pembangunan Bandara Kertajati. Dari urmah hantu, sengketa lahan hingga pembangunan jalan tol Cisumdawu yang terlambat.-Tangkapan Layar Video-Youtube

BACA JUGA:Ternyata Sederhana, Cara Bojan Hodak Membangun Kekompakan Pemain Persib Jelang Lawan Persis Solo

Pengusaha atau investor yang ingin berinvestasi di kawasan Kertajati, sambungnya, tidak bisa seenaknya memilih tempat.

"Melalui pemerintah daerah, kita tidak akan mengizinkan industri-industri berdiri di luar kawasan industri," tegasnya.

Keberadaan Rebana Metropolitan, akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat di masa yang akan datang.

Karena dalam Rebana itu, merupakan kawasan industri yang terintegrasi, inovaif, kolaboratif, dan berkelanjutan.

BACA JUGA:Door to Door Bandung - Kertajati Tetap 2 Jam, Perlu Transportasi yang Memadai

"Diharapkan, kawasan Rebana Metropolitan ini akan menjadi penghelat ekonomi Jawa Barat di masa depan," lanjut Benardus.

Dengan adanya kota metropolitan baru, kata Benardus, akan menjadi kutub pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat, di mana kaidah-kaidah perencanaan dan kota yang layak huni, akan dibuat di wilayah tersebut.

Lebih lanjut, menurut Benardus, wilayah Metropolitan Rebana terhubung secara global dengan dunia, melalui dua infrastruktur besar.

Dua infrastruktur besar tersebut diantaranya, Bandara Internasional Kertajati Majalengka, dan Pelabuhan Patimban Subang.

BACA JUGA:Kenapa Pemilik Gelar Elang dan Tubagus Disebut Keturunan Walisongo Terkuat? Begini Penjelasan Sesepuh Banten

"Dengan demikian, Provinsi Jawa Barat pada tahun 2030 dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi hingga 10 persen," imbuhnya.

Pembangunan kawasan Rebana sendiri, pemerintah dan pihak investor sudah menyiapkan dana sekitar Rp234,59 triliun.

Guyuran dana fantastis itu, untuk mempersiapkan 81 infrastruktur dasar di kawasan tersebut.

Priorotas satu akan diupayakan selesai tahun 2024 dengan 37 proyek senilai Rp30,9 triliun. Sisanya akan diselesaikan hingga 2030 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: