Habis Rp 2,6 Triliun, Bandara Kertajati Jadi Tempat Prewedding - Wisata Odong-odong, Berharap Oktober Bangkit

Habis Rp 2,6 Triliun, Bandara Kertajati Jadi Tempat Prewedding - Wisata Odong-odong, Berharap Oktober Bangkit

Anggaran pembangunan Bandara Kertajati menghabiskan dana hingga Rp 2,6 triliun, dan sempat tidak ada pesawat mampir.-Hendrawan Aviation-radarcirebon.com

MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Pembangunan Bandara Kertajati menghabiskan anggaran hingga Rp 2,6 triliun. Tetapi sempat vakum dari penerbangan, sehingga dimanfaatkan masyarakat untuk prewedding hingga wisata odong-odong.

Setiap Hari Minggu misalnya. Banyak warga berkunjung ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) untuk sekadar selfie, piknik hingga foto pranikah atau prewedding.

Kondisi ini sempat menjadi sorotan sebelum akhirnya aktivitas penerbangan kembali dihidupkan.

Terhitung sejak Mei 2023, Bandara Kertajati kembali melayani penerbangan dengan Maskapai AirAsia dengan jadwal 2 kali sepekan yakni Rabu dan Minggu.

BACA JUGA:Petani Semakin Minim, Wagub UU Dorong Gemar Bertani dan Jangan Jual Sawah

Penerbangan langsung Kuala Lumpur - Kertajati ini, terbilang berhasil. Apalagi saat momen liburan sekolah, di mana okupansi pesawat selalu di atas 80 persen.

Perlahan tapi pasti, penambahan penerbangan terus dilakukan. Yang terbaru, Maskapai Garuda Indonesia melayani rute Kertajati - Jeddah untuk jemaah umrah.

Rute Kertajati - Jeddah ini, dilayani seminggu sekali setelah Bandara Kertajati menyelesaikan tugasnya untuk embarkasi dan debarkasi haji.

Sedangkan penataan rute akan dilakukan pada Oktober 2023 nanti dengan memindahkan pesawat jet dari Bandara Husein Sastranegara, seluruhnya ke Bandara Kertajati.

BACA JUGA:Tandatangani Pakta Integritas, Danlanal Cirebon Pastikan Rekrutmen Calon Bintara Transparan

Meski banyak pihak pesimis dengan pengalihan rute ini, namun tidak sedikit juga yang optimis bakal berhasil.

Presiden RI, Ir Joko Widodo atau Jokowi bahkan yakin kalau Bandara Kertajati akan menjadi bandar udara masa depan.

Sehingga bisa menjadi alternatif masyarakat untuk penerbangan internasional maupun domestik, selain Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Bila dilihat dari  grafik pergerakan penumpang BIJB, memang terjadi pertumbuhan signifikan meski masih jauh dari target.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: