Habis Rp 2,6 Triliun, Bandara Kertajati Jadi Tempat Prewedding - Wisata Odong-odong, Berharap Oktober Bangkit

Habis Rp 2,6 Triliun, Bandara Kertajati Jadi Tempat Prewedding - Wisata Odong-odong, Berharap Oktober Bangkit

Anggaran pembangunan Bandara Kertajati menghabiskan dana hingga Rp 2,6 triliun, dan sempat tidak ada pesawat mampir.-Hendrawan Aviation-radarcirebon.com

BACA JUGA:Perbandingan Jumlah Penumpang Bandara Kertajati Antara Sebelum dan Sesudah Covid-19

Pada Januari 0 penumpang, Februari 3 penumpang, Maret 6 penumpang, April 208 penumpang, Mei 571 penumpang.

Selain itu, kenaikan penumpang juga naik karena ada rute penerbangan untuk embarkasi dan debarkasi haji dengan 9.268 orang jemaah.

Direktur PT BIJB, Muhammad Singgih mengungkapkan, ada 2 faktor yang sangat mempengaruhi penerbangan di Bandara Kertajati. Pertama akses dan jadwal serta pilihan maskapai.

Sebab, sebelum pandemi pun sudah melakukan pemindahan rute. Namun pada saat itu, aksesnya belum didukung dengan Tol Cisumdawu. Selain faktor akses ini, tentu pilihan terbang belum banyak ketika itu.

BACA JUGA:Jumlah Penumpang Masih Jauh dari Target, Tapi Direktur BIJB Kertajati Optimis, Ini Penyebabnya

“Masyarakat tentu akan memilih yang lebih jadwalnya banyak, yang kedua tentu akses,” kata Muhammad Singgih baru-baru ini.

Dia tidak menampik, kondisi pandemi sangat memukul Bandara Kertajati. Sehingga tidak ada aktivitas penerbangan. Bahkan maskapai pun menghentikan rute tersebut.

“Pas pandemi kemarin karena seperti. Airline untuk terbang di Bandara Kertajati harus berhitung cost and benefit-nya,” katanya.

Kendati demikian, optimisme kini kembali ke Bandara Kertajati. Sebab, akses yang dinantikan selama ini sudah selesai dan beroperasi yakni Jalan Tol Cisumdawu.

BACA JUGA:Setelah Penistaan Agama, Minggu Depan Giliran Dugaan TPPU Panji Gumilang Ditentukan Statusnya

Keberadaan dari Jalan Tol Cisumdawu sangat berpengaruh karena dapat mempersingkat perjalanan dari Bandung ke Majalengka dan sebaliknya.

Tentunya, keberadaan Bandara Kertajati dapat dioptimalkan, mengingat pembangunannya yang menghabiskan anggaran tidak sedikit dan tidak hanya dikeluarkan oleh pemerintah, tetapi juga pihak swasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: