Banyak Harta Karun di Laut Cirebon, Terungkap Ternyata Sejak Abad Ke-7 Jadi Pusat Perlintasan Kapal Dagang

Banyak Harta Karun di Laut Cirebon, Terungkap Ternyata Sejak Abad Ke-7 Jadi Pusat Perlintasan Kapal Dagang

Peta jalur rempah, jalur sutera dan jalur kayu manis di Museum Galeri Rasulullah SAW, digambarkan salah satu jalur perdagangan melintasi Laut Cirebon, aktivitas pelayaran tertua ini diduga menjadi sumber dari harta karun di bawah laut.-Yuda Sanjaya-radarcirebon.com

BACA JUGA:Sering Dilewati Kapal Asing Sejak Dulu, Perairan Cirebon Simpan Kekayaan yang Tidak Habis 7 Turunan

Jalur Sutra adalah salah satu yang terpanjang yang terdiri dari daratan dan lautan. Panjangnya mencapai 8.000 kilometer.

Lokasinya terbentang mulai dari wilayah Tiongkok sampai dengan Eropa. Kota paling besar sekaligus rute utama adalah Smarkand, Uzbekistan.

Penemuan Bangkai Kapal di Laut Cirebon

Seperti diketahui, teori ini juga didukung dengan bukti arkeologi. Misalnya penemuan bangkai kapal di Laut Cirebon yang diperkirakan berasal dari tahun 900-an.

Ditemukannya bangkai kapal ini, diawali dari eksplorasi barang muatan kapal tenggelam (BMKT) oleh Luc Heymans, seorang pemburu harta karun.

BACA JUGA:Berawal Tersangkut Jaring Nelayan, Luc Heymans Berhasil Angkat Harta Karun Senilai Ratusan Miliar

Luc Heymans dan timnya melakukan eksplorasi harta karun bawah laut di perairan Cirebon atas izin pemerintah dan pengawasan ketat yang dilakukan TNI AL.

Musee Mariemont mempublikasikan dalam Bahasa Prancis bahwa penyelamatan dilakukan pada tahun 2004-2005.

Sisa kapal tersebut ditemukan dengan ukuran sekitar 32-35 m dengan ketinggian papan lambung sekitar 1,5 m.

Penemuan lambung kapal yang nyaris utuh ini, tentu berkontribusi pada terjaganya muatan kargo di dalamnya.

BACA JUGA:Peringati Hari Jadi ke-78 Jabar, Momen Resmi Terakhir Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum

Menariknya, tidak ada jejak paku yang terdeteksi pada konstruksi kapal tersebut. Lembaran papan dirakit dengan pasak kayu dan tali-temali.

Kemudian tidak ada jejak tiang buritan, tiang penopang, tali-temali atau kemudi yang ditemukan. Dua jangkar besi yang diangkat dari bawah laut diduga berasal dari Tiongkok.

Dari penelitian yang dilakukan, diduga kapal tersebut bertipe Austronesia atau kemungkinan berasal dari Vietnam selatan (Champa), Malaysia atau Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: