Bahasa Sunda Miliki 'Undak Usuk' Akibat Penjajahan Mataram di Bumi Priangan
Undak usuk pada Bahasa Sunda diduga karena pengaruh Mataram.-Ist via Quora-radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM - Tanah Pasundan sangat lama berada di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram. Banyak hal yang berubah di Bumi Periangan akibat dominasi Mataram itu.
Salah satu yang terdampak dari kekuasaan Mataram adalah bahasa Sunda. Bahasa mayoritas masyarakat Jawa Barat ini menjadi mengenal struktur, seperti bahasa Jawa. Bahasa resmi kerajaan Mataram.
Perubahan dalam bahasa Sunda akibat pengaruh Mataram itu, biasa disebut sebagai Sunda Mataraman. Hal itu wajar karena begitu lama Pasundan “dijajah” Mataram.
Tanah Pasundan jatuh dalam kekuasaan Mataram ketika kerajaan tersebut diperintah oleh Sutawijaya alias Panembahan Senopati (1586-1601). Ditandai dengan Matram menguasai Kerajaan Galuh.
BACA JUGA:Kebakaran Hutan Gunung Ciremai Terjadi di 8 Blok, Luas Area yang Terbakar Diperkirakan 56,9 Hektare
Jatuhnya kerajaan di Periangan Timur itu sudah terjadi pada tahun 1595. Kekuasaan Mataram di Galuh lebih tampak ketika Mataram diperintah oleh Sultan Agung (1613-1645).
Lalu apakah benar bahasa Sunda berubah ketika Mataram menguasakan tanah Pasundan?
Muhammad Zakaria, seorang penggiat bahasa Sunda, membenarkan pertanyaan itu. Walau dia tidak menyebut secara spesifik soal bahasa Sunda Mataraman.
“Ya, benar, atau lebih tepatnya dikatakan bertambah, baik kosa kata maupun tata bahasa,” ungkap Zakaria.
BACA JUGA:Honda Beat Driver Gojek Ini Nyaris Patah, Dilindas Truk Gandengan di Jalan Raya Kedawung Cirebon
Dijelaskan, sebelum pendudukan Mataram atas Pasundan, bahasa Sunda adalah bahasa yang relatif egaliter. Artinya, bahasa Sunda tidak ada stratifikasi bahasa.
Atau tidak mengenal istilah Sunda undak usuk basa, seperti yang ada dalam bahasa Jawa.
Ada dokumen lama yang menjelaskan jika teks-teks Sunda kuna sebelum zaman Mataram, tidak mengenal strata.
Hal ini seperti dijelaskan dalam naskah Pujangga Manik. Ia merupakan salah satu naskah berbahasa Sunda Kuno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: