Maskapai Bisa Cuan di Bandara Kertajati, Tapi Syaratnya Berat, Tol Cisumdawu Saja Dianggap Tidak Cukup
Maskapai di Bandara Kertajati Majalengka bisa cuan bila didukung dengan sarana transportasi darat memadai. Suasana di Bandara Internasional Kualanamu yang terkoneksi dengan kereta bandara.-Yuda Sanjaya/Dok-radarcirebon.com
Saat pertama kali beropeasi pada 24, Mei 2018 Bandara Kertajati memiliki 1 landas pacu sepanjang 2.500 meter dan diperpanjang menjadi 3.000 meter pada November di tahun yang sama.
Area parkir mampu menampung hingga 22 pesawat, terminal penumpang dan fasilitas penunjang.
Kapasitas Bandara Kertajati diproyeksikan mampu menampung 29 juta penumpang dan 1,5 juta ton kargo per tahun. Dengan tahap awal beroperasi ditargetkan 5,8 juta penumpang per tahun.
Dengan kapasitas besar tersebut, tidak heran bila Presiden RI, Ir Joko Widodo ingin agar dilakukan relokasi penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung.
BACA JUGA:Perlu Kereta Bandara dari Bandung – Kertajati, Tidak Cukup dengan Tol Cisumdawu Saja
Bagi pihak bandara, kebijakan ini akan membantu mengurangi kerugian yang terus menerus terjadi. Tetapi maskapai akan mengalami kesulitan, terutama bila penumpang sepi.
“Ada beberapa persoalan mulai dari teknis hingga sumber daya manusia. Ketika maskapai pindah ke Bandara Kertajati, sebenarnya mereka membuka rute penerbangan baru. Kertajati ini ibaratnya maskapai membuka rute penerbangan baru," katanya.
Ketika membuka rute baru ini, sambung Alvin, SDM yang akan menjadi kendala. Sebab, harus dipersiapkan untuk kebutuhan tenaga administrasi, pelayanan, check in, hingga bagasi.
Belum lagi teknisi perawatan pesawat. Kondisi tersebut membuat biaya yang dikeluarkan maskapai menjadi cukup tinggi. Tidak hanya itu, maskapai juga harus menyediakan teknisi untuk standar minimum perawatan pesawat.
BACA JUGA:Gara-gara Ongkos Bisa Bikin Gagal (Lagi) Pemindahan Penerbangan ke Bandara Kertajati
Sebab, pesawat ketika selesai menjalani penerbangan harus dilakukan serangkaian pengecekan. Belum lagi penyediaan suku cadang hingga komponen lain, setidaknya untuk perawatan ringan.
"Dari sisi bisnis, maskapai harus banyak rotasi pesawat untuk melayani sebuah rute. Padahal, maskapai juga ingin menempatkan pesawat mereka di rute yang menguntungkan," tuturnya.
Untuk mengatasi kerugian tersebut, tentunya traffic di Bandara Kertajati harus digenjot. Caranya adalah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemda Majalengka dan di sekitarnya harus rajin promosi.
Sehingga dapat mendatangkan turis asing yang berkunjung ke daerah di sekitar Bandara Kertajati Majalengka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: