Wisata Gang, Ada 6 Lokasi Layak Dikunjungi, Bukti Kejayaan Masa Lalu Kota Cirebon

Wisata Gang, Ada 6 Lokasi Layak Dikunjungi, Bukti Kejayaan Masa Lalu Kota Cirebon

Masjid Merah Panjunan salah satu destinasi wisata gang di Kota Cirebon.-Kemendikbud-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Bicara pariwisata di Kota Cirebon, tak bisa dipisahkan dengan wisata religi dan sejarah. Salah satu keunggulan pariwisata di kota ini adalah situs peninggalan masa lalu.

Situs-situs peninggalan masa lalu yang sekarang sudah menjadi tujuan wisata religi ini, berada di gang-gang sempit di berbagai lokasi di Kota Cirebon, Jawa Barat.

Karena lokasinya yang berada di gang-gang, maka lokasi wisata itu disebut  “Wisata Gang”. Nama ini lebih tepat menggambarkan lokasi, mudah diingat dan sangat “menjual”.

Jarang istilah ini dipakai untuk pariwisata. Tapi di Kota Cirebon juga sedang dipopulerkan untuk menjual wisata religi yang sebagian berada di gang-gang itu.

BACA JUGA:Punya Cicilan dan Bosan Diteror Penagih? Begini Loh Cara Mengatasi Gagal Bayar Pinjol Ilegal

Salah satu yang menganjurkan untuk memakai istilah ini adalah jurnalis Radar Cirebon Group Yanto S Utomo. Seperti yang ia tulis di surat kabar Radar Cirebon, beberapa waktu lalu.

Banyak Wisata Gang yang ada di Kota Cirebon. Namun sebagian besar terkait dengan peninggalan sejarah perkembangan Islam di daerah ini.

Mau tahu tentang beberapa lokasi Wisata Gang di Kota Cirebon? Berikut ini ada 6 obyek Wisata Gang yang bisa menjadi rujukan:

1. Pedati Gede

Pedati Gede Pekalangan merupakan salah satu peninggalan sarat sejarah bagi Kota Cirebon, lantaran sudah ada sejak tahun 1371.

BACA JUGA:Teknik Menggendong Bayi yang Aman dan Nyaman Versi Cirebon Babywearers, Bunda Jangan Sampai Salah

Berdasarkan catatan sejarah yakni Gedenk Boek der Gemeente Cheribon, Pedati Gede Pekalangan dikemudikan oleh Syekh Maulana yang berasal dari Yaman.

Mengacu catatan sejarah tersebut, Syekh Maulana yang berasal dari Yaman bergerlar Ki Gede Pekalangan karenanya nama pedati tersebut juga disebut sesuai juru mudinya.

Namun, berdasarkan catatan Keraton Kacirebonan, dijelaskan bahwa pedati tersebut dibuat di masa Pangeran Walangsungsang pada 1371 Saka atau 1449 Masehi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: