Wisata Gang: Tolak Balak dari Masjid Jagabayan, Air Sumurnya Diyakini Bisa Sembuhkan Penyakit

Wisata Gang: Tolak Balak dari Masjid Jagabayan, Air Sumurnya Diyakini Bisa Sembuhkan Penyakit

Masjid Jagabayan Cirebon yang menurut sejarah berawal dari pos jaga dan didirikan Pangeran Nalarasa pada tahun 1537 M. -Jerrel-Radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Salah satu obyek wisata yang lokasinya di dalam gang adalah Masjid Jagabayan di Jalan Karanggetas, Kota Cirebon.

Masjid ini sebenarnya berada di Jl Karanggetas. Namun, lokasinya sudah tertutup oleh deretan pertokoan emas dan kelontong yang ada di jalan itu.

Pintu masuk masjid ini memang di dalam gang. Walau ini salah satu Wisata Gang yang dimiliki Kota Cirebon, namun pengunjungnya sangat banyak.

Pengunjung sebagian berdoa di masjid itu. Karena berdoa di masjid tersebut diyaknini bisa nolak balak atau menolak musibah.

BACA JUGA:Ternyata, 2023 Jadi Tahun Terpanas dalam Sejarah Manusia, Ini Penyebabnya

Juga banyak di bertirakat di masjid itu yang dipercayai bisa menaikkan martabat seseorang. 

Namun yang paling banyak pengunjung adalah, meminta air dari sumur di Masjid Jagabayan ini. Karena air dari sumur masjid tersebut diyakini bisa mencegah sakit dan dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Boleh percaya juga boleh tidak. Hanya faktanya masjid yang sudah menjadi tujuan Wisata Gang tersebut, banyak dikunjungi masyarakat.

Sejarah Masjid Jagabayan di Jl Karanggetas, Kota Cirebon, tidak lepas dari sosok Prabu Siliwangi dan Pangeran Walangsungsang.

BACA JUGA:Kampung Halaman Rachmat Irianto di Kuningan Belum Punya Lapangan Bola, Begini Kata Kuwu Pakembangan

Mengacu pada sejumlah sumber sejarah, Masjid Jagabayan Cirebon didirikan oleh Pangeran Nalarasa sekitar tahun 1473 M. Tadinya merupakan pos jaga.

Pangeran Nalarasa adalah salah satu patih utusan Prabu Siliwangi dan ketika itu, mendirikan pos jaga yang menjadi sejarah awal Masjid Jagabayan Cirebon.

Pos jaga itu, dimaksudkan untuk tempat pemantauan sehubungan tugas yang diberikan oleh Prabu Siliwangi. Yakni, mencari Pangeran Walangsungsang yang merupakan Putera Mahkota Kerajaan Pajajaran.

Tidak hanya mencari Pangeran Walangsungsang, Patih Nalarasa juga ditugaskan Prabu Siliwangi untuk mengintai aktivitas Kerajaan Cirebon yang pada waktu itu baru berdiri dan bercorak Islam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: