Dari Wisata Gang: Pedati Gede Pekalangan, Kendaraan Paling Canggih pada Zamannya yang Dimiliki Cirebon

Dari Wisata Gang: Pedati Gede Pekalangan, Kendaraan Paling Canggih pada Zamannya yang Dimiliki Cirebon

Pedati Gede Pekalangan Cirebon salah satu wisata yang ada di dalam gang. -Yuda Sanjaya-radarcirebon.com

BACA JUGA:Ternyata, 2023 Jadi Tahun Terpanas dalam Sejarah Manusia, Ini Penyebabnya

Pada masa itu, Pedati Gede Pekalangan bisa dibilang sudah sangat canggih dari sisi teknologi. Sebab, sudah menggunakan prinsip suspensi.

Karenanya, di tahun 1.500-an Sultan Cirebon Pangeran Mas Zainul Arifin, mengizinkan agar teknologi Pedati Gede Pekalangan diadaptasi oleh kereta-kereta lainnya yang dibuat masyarakat.

Sayangnya pada tahun 1907 Pedati Gede Pekalangan terbakar. Setengah bagiannya hilang dan tersisa hanya 8,9 meter dari ukuran asli.

Hingga pada tahun 1993, Mantan Direktur Museum Kereta Istana di Leiden, Belanda, Herman de Vost berinisiatif melakukan konservasi dan perbaikan Pedati Gede Pekalangan.

BACA JUGA:Pendaftaran Capres Cawapres Diusulkan Maju dan Singkat, Cak Imin Bersemangat: Itu Bagus!

Herman de Vost menyatakan bahwa ukuran asli dari Pedati Gede Pekalangan adalah 15 meter dengan lebar 2,5 meter dan tinggi 3 meter.

Kemudian memiliki 12 roda atau 6 pasang. Terdiri dari roda besar dan berukuran lebih kecil. Untuk roda besar diameternya 2 meter dan roda yang lebih kecil memiliki diameter 1,5 meter.

Setiap roda dihubungkan dengan as dari kayu bulat dengan diameter 15 cm dan dimasukan dalam poros dari kayu juga.

Pada masa itu, poros roda diberikan pelumas berbahan getah damar. Sehingga pergerakannya menjadi lebih mulus.

BACA JUGA:Bersinar di Ajang OSN 2023, Prestasi Dua Siswa SMAK Plus Penabur Cirebon

Bahkan Herman de Vost menyebut, Pedati Gede Pekalangan adalah maha karya asli dari Kebudayaan Cirebon.

Sekarang Pedati Gede sudah ada replikanya. Di panjang di depan bekas pabrik rokok BAT.

Untuk membuat replikanya saja tidak mudah. Hal ini seperti diungkapkan Penanggung Jawab Lapangan dari ITB, Dedi Syafriadi.

Dia mengatakan, pekerjaan replika Pedati Gede Pekalangan memang penuh tantangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: