45 Menit ke Stasiun Halim, 50 Menit ke Bandara Kertajati, Warga Bandung Pilih Mana?

45 Menit ke Stasiun Halim, 50 Menit ke Bandara Kertajati, Warga Bandung Pilih Mana?

Warga Kota Bandung bakal mempunyai pilihan dengan adanya Kereta Cepat Jakarta Bandung yakni ke Bandara Kertajati atau ke Bandara Soekarno Hatta-Setkab-radarcirebon.com

BANDUNG, RADARCIREBON.COMKereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) berpotensi membuat Bandara Kertati bakal head to head bersaing dengan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Pasalnya, jarak tempuh dari Bandung ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dan ke Bandara Halim Perdanakusuma nyaris sama.

Dari uji coba yang dilakukan Presiden RI, Ir Joko Widodo (Jokowi) yang menumpang kereta cepat dari Stasiun Halim ke Stasiun Bandung ternyata hanya butuh waktu 45 menit.

Perjalanan dari Stasiun Halim ke Stasiun Padalarang dengan kecepatan kereta buatan PT KCIC yang mencapai 350 kilometer per jam, hanya membutuhkan waktu 25 menit.

BACA JUGA:Tumben Bobotoh Memuji Manajemen Persib Setinggi Langit, Gaji Pemain Diungkit

Kemudian disambung dengan kereta feeder dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung yang membutuhkan waktu 20 menit.

Apalagi di masa awal beroperasinya yakni Oktober 2023, bakal diberlakukan uji coba secara gratis untuk masyarakat.

Sehingga total perjalanan dari Stasiun Halim ke Stasiun Bandung hanya butuh waktu 45 menit saja. Diharapkan ini dapat mendorong peralihan transportasi mobil pribadi ke transportasi masal.

Tidak hanya itu, jarak dari Bandara Halim Perdanakusuma ke Stasiun Halim juga hanya 7,1 kilometer atau 27 menit saja.

BACA JUGA:Persib Apps Selalu Bikin Tak Nyaman Bobotoh, Dulu Mirip Proses Pinjol, Belakangan Diduga Error

Kendati demikian, Presiden Jokowi tidak menyinggung soal adanya kemungkinan persaingan kedua bandara ini.

Presiden justru berharap kehadiran kereta cepat dapat mengalihkan masyarakat dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi masal.

Sebab, kemacetan di kawasan Jabodetabek dan Bandung telah membuat negara kehilangan sekitar 100 triliun per tahun.

Pengamat penerbangan, Alvin Lie mengungkapkan, di masa awal peralihan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati, kemungkinan masyarakat justru akan beralih ke Bandara Halim Perdanakusuma dan Bandara Soekarno Hatta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: