Pilwu Serentak Kabupaten Cirebon, Bupati Imron: Laksanakan Penuh Dengan Kedamaian

Pilwu Serentak Kabupaten Cirebon, Bupati Imron: Laksanakan Penuh Dengan Kedamaian

Forkopimdan Kabupaten Cirebon hadiri deklarasi damai pelaksanaan pemilihan Kuwu (Pilwu) serentak diBPU Bagasraya Yadika Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Senin 25 September 2023. -Diskominfo Kabupaten Cirebon -

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Agar Kejadian di Kecamatan Kapetakan tidak terulang kembali atau bahkan merembet ke kecamatan lain. Maka, Bupati Cirebon Drs H Imron MAg undang semua calon kuwu se-Kabupaten Cirebon.

Bupati Imron mengajak semua calon kuwu yang akan berkontestasi pada 22 Oktober 2023 untuk berkomitmen menyukseskan pemilihan Kuwu (Pilwu) serentak.

Hal tersebut disampaikannya saat memimpin Deklarasi Damai Pilwu Serentak Kabupaten Cirebon Tahun 2023 di BPU Bagasraya Yadika Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Senin 25 September 2023.

Imron menyebutkan, pada 22 Oktober mendatang, ada 100 desa di Kabupaten Cirebon bakal menggelar Pilwu secara serentak. 

BACA JUGA:Perkiraan Cuaca BMKG: Jawa Barat Baru Diguyur Hujan November Mendatang

Dalam momen akbar itu, Imron mengimbau kepada seluruh calon agar berkampanye sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat desa dan ketentuan peraturan perundang-undangan dalam pelaksanaan Pilwu serentak tahun 2023.

“Suhu politik dan dinamika masyarakat Kabupaten Cirebon akan meningkat. Oleh karena itu, kerawanan keamanan, ketertiban masyarakat yang perlu diantisipasi oleh semua pihak terkait,” kata Imron.

Beragam kerawanan yang perlu diantisipasi, yaitu konflik antar pendukung, politik uang, unjuk rasa dengan mengerahkan massa pendukung yang berpotensi mengarah ke anarkhis, hingga intimidasi kepada panitia dan calon pemilih.

Menurut Imron, Pilwu dilaksanakan sebagai bagian dari proses demokratisasi tingkat desa yang memiliki nilai-nilai hak asal usul desa yang sudah ada.

BACA JUGA:Paparan Sinar Matahari Dipagi Hari Bisa Membuat Kesehatan Tubuh Lebih Baik, Yuk Coba Sekarang!

Sebagai warisan demokratisasi asli di desa, lanjut Imron, pelaksanaannya harus penuh dengan nilai-nilai kekeluargaan.

Tentunya, dilaksanakan dengan kondisi penuh kedamaian dan saling hormat antara warga desa.

“Saya menegaskan, calon kuwu agar selalu siap dan legowo menerima apapun hasilnya di kemudian hari."

"Kemudian, mengingatkan agar setelah dilantik menjadi kuwu, jangan menjadi jumawa hingga tidak mau merangkul yang bukan pemilihnya,” tegas Imron.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase