Apakah Orang yang akan Meninggal Tahu Kalau Dirinya akan Meninggal? Ada Pengalaman Menarik Patut Disimak

BACA JUGA:Menguat, Peluang King Eze Kembali ke Persib

Rencananya baru hari kedua idul fitri baru kami berkeliling ke kerabat yang sudah kami anggap sebagai saudara.

Selepas Shalat Ied, saya, istri dan anak sungkeman dengan kedua mertua yang sudah kami boyong dari Medan 2 tahun lalu. Selebihnya, menerima tamu yang juga sesama pendatang di komplek. Lalu makan dan tidur.

Saya pun keluar di sore hari karena bosan. Di saat jalan-jalan sore saya teringat tentang keinginan membuat foto keluarga yang sudah lama tertunda. "Bunda, foto keluarga di studio foto yok", ajak saya ke istri.

Istri langsung saja mengiyakan. Soalnya segala sesuatu kalau direncanakan jauh-jauh hari selalu saja gagal katanya. Menjelang maghrib kamipun langsung pergi ke studio foto dan membuat janji.

BACA JUGA:Kabar Gembira untuk Bobotoh Jelang Duel Persib vs Persita di GBLA, Sudah Bisa Lega

Lalu, sebuah ucapan mertua di sore itu tak akan bisa saya lupakan selamanya. 

Sayup-sayup bunyi suara ngaji dan shalawat terdengar dari mesjid di kejauhan. Suasana sudah agak temaram. Bolang (sebutan kakek untuk suku batak karo) sedang nongkrong di depan rumah dengan tetangga. Saya dan istri langsung menghampiri beliau.

"Bolang, kita siap-siap yok, nanti abis maghrib kita ke studio foto. Foto keluarga." pinta saya.

Berhubung juga sudah azan maghrib, beliau lalu bangkit dari kursinya dan berkata, "Ayoklah, buat kenang-kenangan. Siapa tau besok aku gak ada lagi".

BACA JUGA:Jadwal Liga 1 Persib vs Persita, Waspada Ledakan Pemain Muda Pendekar Cisadane di GBLA

Saya dan tetangga yang juga di situ semua langsung kaget. "Gak boleh lah bolang ngomong kayak gitu", kata saya kesal.

"Ah, yang namanya umur kan kita gak tau", kata beliau tersenyum sambil melongos pergi.

Jujur saat itu tidak kepikiran ke mana-mana. Hanya kesal saja. Lagian ya juga beliau terlihat sangat sehat.

Malam itu sebelum isya, akhirnya kami bisa foto bersama sekeluarga.

Sumber: