Ditolak Warga, TPS3R Kaliwadas Rp1,9 Miliar Terancam Gagal

Ditolak Warga, TPS3R Kaliwadas Rp1,9 Miliar Terancam Gagal

DITOLAK. Rencana pembangunan TPS-3R di Kelurahan Kaliwadas, mendapat penolakan warga setempat.-Samsul Huda-radarcirebon.com

SUMBER, RADARCIREBON.COM  - Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Kelurahan Kaliwadas, terancam gagal. Pasalnya, rencana pembangunan pengelolaan sampah di blok Silayur itu ditolak warga. Padahal, tender proyek plat merah senilai Rp1,9 miliar itu telah selesai.

Lurah Kaliwadas, Nining membenarkan,  kemungkinan besar proyek TPS-3R di Kelurahan Kaliwadas gagal. Sebab, sebagian besar warga menolak. Penyebabnya, sosialisasi yang kurang oleh dinas teknis. Bahkan, beberapa kali Kelurahan Kaliwadas di demo terkait rencana  proyek TPS-3R.

Seharusnya, kata Nining, DPUTR sejak awal atau sebelum lelang, sudah melakukan sosialisasi terlebih dahulu, agar penolakan bisa diminimalisir. Apalagi nilai proyeknya besar. "Warga kan tidak tahu apa tujuan proyek ini. Jadi wajar kalau warga menolak karena tahu setelah lelang tayang," kata Nining, kepada Radar, Jumat (29/9).

Padahal, pihak kelurahan sudah ingin membuat MoU dengan DLH, kalau TPS ini khusus diwilayah ini saja, dan tidak menerima kiriman sampah dari kecamatan lain. Tapi warga tetap menolak. "Warga tidak mau ada TPS," terangnya.

BACA JUGA:Disebut Mirip Bos Mafia, Goran Paulic Akhirnya Buka Suara Soal Pekerjaannya di Persib

BACA JUGA:Apakah Orang yang akan Meninggal Tahu Kalau Dirinya akan Meninggal? Ada Pengalaman Menarik Patut Disimak

Ia menjelaskan, kalau sejak awal pihak DPUTR bisa mengkondisikan warga yang vokal, kemungkinan penolakan bisa diminimalisir. Masalahnya, selama ini, tidak ada pemberitahuan sama sekali dari PUTR kepada kelurahan, bahwa akan ada proyek TPS-3R dengan nilai Rp1,9 miliar.

"Justru, saya tahu ketika ada salah satu warga yang menyebutkan, lelang proyek tersebut sudah tayang. Dan setelah saya tau, baru saya berkirim surat ke PUTR. Nah setelah itu, datanglah pihak PUTR melakukan sosialisasi kepada warga," ungkapnya.

"Jadi kalau pihak DPUTR mengklaim sudah melakukan sosialisasi, ya karena saya berkirim surat. Kalau tidak, mana mungkin ada sosialisasi," jelasnya.

Menurutnya, aksi penolakan warga terhadap proyek TPS-3R itu karena mereka membayangkan lokasinya yang besar. Padahal, rencana pembangunan TPS3R yang akan dibangun diblok Silayur itu berdiri di lahan milik pemerintah daerah.

BACA JUGA:Alasan Penting Mengapa Jangan Malu Mengakui Gangguan Jiwa, Kenali Gejala dan Faktor Penyebabnya

BACA JUGA:Setidaknya Ada 6 Fakta Menyedihkan di Singapura Menurut Orang Indonesia

"Luasnya sekitar 1.000 meter persegi. Sementara luas bangunannya yang akan dibangun sekitar 300 meter persegi," tandasnya. Sementara itu, Kabag Barang dan Jasa, Jois Putra SE mengaku tidak paham apakah pembangunan TPS-3R itu batal atau tidak.

Yang pasti pihaknya sudah melakukan lelang sesuai permintaan dinas. Pemenang juga sudah ada. "Nah kaitannya sudah berkontrak atau tidak, tanyakan langsung ke dinas terkait," tuturnya.

Terpisah, Kabid Sanitasi DPUTR Kabupaten Cirebon, Sugeng Wahyudi ST ketika dihubungi via WhatsApp enggan berkomentar banyak. Dia mengaku belum bisa berkomentar karena sedang mengikuti ujian pengadaan barang dan jasa.

"Hari senin saja mas dikantor. Saya sedang mengikuti ujian pengadaan barang dan jasa. Tapi proyek ini yang pasti tidak gagal," singkatnya. (sam)

BACA JUGA:10 Ciri Orang Mengalami Gangguan Mental atau Jiwa, Coba Perhatikan Barangkali Anda Juga

BACA JUGA:Menguat, Peluang King Eze Kembali ke Persib

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: