Jurus Jitu Hadapi Virus Nipah, Salah Satunya Jangan Konsumsi Air Degan Secara Langsung
Bahaya virus nipah. Foto ilustrasi:-infeksiemerging.kemkes.go.id-
JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Khawatir penyebaran virus Nipah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sampaikan panduan bagi masyarakat.
Panduan tersebut sengaja dikeluarkan untuk mencegah serta mengobati sakit akibat virus Nipah yang menular dari hewan ke manusia.
"Virus Nipah yang merebak di India bukanlah virus baru. Virus ini telah ada sejak puluhan tahun lalu," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Jumat, 29 September 203!
Ia mengatakan virus tersebut saat ini kembali menyebar dan mengakibatkan dua kematian dan ratusan orang lainnya diperiksa di India untuk diagnosis lebih lanjut.
BACA JUGA:Lagi, Bacaleg PKB Kota Cirebon Loncat ke PAN Widi: Mungkin Ini Saatnya Kita Berjodoh
Meski penyakit itu belum terdeteksi di Indonesia, kata dia, pemerintah telah menerbitkan kewaspadaan dini merebaknya kasus tersebut.
Langkah antisipasi yang dapat dilakukan di antaranya tidak mengonsumsi nira atau aren langsung dari pohonnya karena kelelawar dapat mengontaminasi sadapan cairan manis yang diperoleh dari batang tanaman, seperti tebu, sorgum, mapel, atau getah tandan bunga pada malam hari.
"Oleh karenanya perlu dimasak sebelum dikonsumsi," katanya.
Kemenkes juga mengimbau masyarakat untuk menghindari kontak dengan hewan ternak, seperti babi, kuda yang kemungkinan terinfeksi virus Nipah.
Apabila terpaksa harus melakukan kontak, kata Nadia, maka menggunakan alat pelindung diri (APD) guna mencegah kontak langsung dengan organ tubuh.
BACA JUGA:Kalah Dari Korea, Bulutangkis Beregu Putra Indonesia Tersingkir di Asian Games Hangzhou
"Selain itu, konsumsi daging ternak secara matang, cuci dan kupas buah secara menyeluruh buang buah yang ada tanda gigitan kelelawar," katanya.
Bagi tenaga kesehatan dan keluarga yang merawat serta petugas laboratorium yang mengelola spesimen pasien terinfeksi, ia mengimbau mereka agar menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) dengan benar.
"Bagi petugas pemotong hewan, sarung tangan dan pelindung diri harus digunakan sewaktu menyembelih atau memotong hewan yang terinfeksi virus Nipah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: