Jembatan Jawa Bali Ditolak Warga Pulau Dewata, Bukan Cuma Soal Mitos, Mereka Tidak Ingin Hal Ini Terjadi

Jembatan Jawa Bali Ditolak Warga Pulau Dewata, Bukan Cuma Soal Mitos, Mereka Tidak Ingin Hal Ini Terjadi

Pembangunan Jembatan Jawa Bali ditolak karena bakal merusak kehidupan sosial masyarakat termasuk adat istiadat dan budaya di Pulau Dewata.-Istimewa-radarcirebon.com

BACA JUGA:Info Syarat dan Prosedur Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan

"Jalan di Bali terutama di pusat kota atau pariwisata akan tambah macet, kriminalitas meningkat. Cukup Jalan Tol Gilimanuk ke Denpasar," tandasnya.

Penolakan juga disampaikan Komang Nova Diatmika. Menurutnya, jembatan tersebut akan membuat terjadinya urbanisasi besar-besaran.

"Urbanisasi besar-besaran ke Bali bisa mengikis kearifan lokal, tradisi budaya. Mari hormati kearifan lokal masing-masing, apalagi Bali daerah di Indonesia dengan budayanya sendiri," tandas Komang Nova.

Tidak hanya warga Bali, penolakan juga disampaikan warga Jawa Timur yang menetap di sana. Pembangunan hanya akan berdampak buruk kalau direalisasikan.

BACA JUGA:Innalillahi, 52 Orang Tewas Akibat Bom Bunuh Diri Saat Maulid Nabi SAW di Pakistan

"Saya sudah lama tinggal di Bali, tidak setuju adanya jembatan karena akan berakibat buruk. Jadi biarkan apa adanya seperti keadaan sekarang ini," tegas Ikah Dihardjo.

"Saya orang Jawa saja tidak setuju. Perbaiki dulu keamanannya," tegas Eddy Soeprapto mengutarakan pendapatnya.

Penolakan juga disampaikan Kadek Enny Harrington. Menurutnya Bali bisa tambah macet dan tidak beraturan.

"Harus ditolak, mendingan dibangun tol saja Gilimanuk ke Denpasar atau kereta api biar tidak macet," tegas dia.

BACA JUGA:Sekolah Lapang Iklim, Upaya BMKG Bantu Petani Atasi Gagal Panen Akibat Perubahan Cuaca

Penolakan juga disampaikan Gubernur Bali, Wayan Koster. Menurutnya, akses menuju Pulau Dewata sudah cukup dengan laut dan udara.

Masyarakat yang ingin berkunjung ke Pulau Bali cukup menggunakan kapal laut atau menggunakan pesawat.

"Jembatan Jawa - Bali, tidak! Saya tolak!" tegas Koster, seperti dilansir dari Asumsi, pada medio Juli 2023.

Ditegaskan dia, alam sudah menciptakan bahwa Pulau Jawa dan Bali terpisah. Sehingga jalur transportasi yang memungkinkan memang hanya cukup lewat laut dan udara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: